Siang tadi sekitar jam 11, kala istirahat di bawah pohon ceri setelah gowes menyusuri sawah, ladang, sungai, dan lembah yang hanya sejauh 17km pp saya melihat dua orang ibu tani yang baru saja selesai ikut bekerja sebagai buruh petik padi.Â
Karena hal yang biasa saya pun mengabaikannnya tanpa berniat memoto. Namun ketika semakin dekat ada hal yang tampak sepele namun luar biasa di mata saya.
Seorang ibu petani yang berada di depan nyuwun (membawa barang dengan meletakkan di atas kepala) sedang caping atau topi petaninya justru ditempatkan di atas barang yang disuwunnya.Â
Sedang ibu petani ke2 justru sebaliknya, caping tetap dipakai dan barang bawaannya ditaruh di atas caping! Luar biasanya sekali pun angin cukup kencang dan pematang yang sempit dan licin karena malam sebelumnya turun hujan ternyata tak mengganggu langkah mereka dengan beban di atas kepala.Â
Demikian juga saat mereka harus melompati parit selebar setengah meter barang yang disuwun tetap tak dipegangi dan justru kedua tangannya malah sedikit mengangkat jarit atau kain panjangnya agar dapat melompat dengan leluasa. Setelah itu mereka kembali berjalan seperti biasa dengan tenang dan santai.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang kadang dan bahkan sering tidak kita perhatikan apalagi kita kerjakan malah mungkin kita abaikan serta kita remehkan.Â
Kenyataannya kala harus mengerjakan kita sangat mengalami kesulitan dan menyerah. Lebih parah lagi kita meminta orang lain yang mengerjakan padahal sebelumnya kita menganggap mereka sepele juga.
Seperti juga foto di atas yang tampaknya sepele namun ternyata mengingatkan saya agar tak menganggap sepele seseorang entah pekerjaannya, karyanya, penampilannya, dan tulisannya, serta dan menganggap sepele suatu pekerjaan. Foto itu juga memberi inspirasi saya untuk menulis. Tampaknya sepele ternyata memberi pelajaran bagi saya.