Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menjadi Petani Tak Harus Memiliki Sawah

30 Maret 2020   16:34 Diperbarui: 31 Maret 2020   20:35 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biarlah petani menjadi raja atas lahannya. Dokpri

Bahasa kerennya jangan hanya sebagai alat produksi. Kedua, bisa saja saat mereka kita perlukan untuk bekerja mereka menolak dengan alasan bekerja di tempat lain.

Maka yang terbaik adalah berbagi hasil sebab lebih manusiawi. Sisi positif yang lain petani pekerja sudah memiliki hubungan persaudaraan dengan sesama petani yang akan saling berbagi pengalaman juga sistem pengairan lewat kuwawa atau pembagi air irigasi agar tidak berebut.   

Berbagi hasil tidak selalu pertelon atau sepertiga, bisa juga paron dalam arti pemilik lahan mendapat separuh sedang petani penggarap dan pekerja mendapat masing-masing seperempatnya saja. 

Jadi pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan yang tergantung pada jenis tanaman dan berapa kali musim panen atau petik. Biasanya minimal tiga kali musim panen atau petik.

Entahlah, apakah pesan penulis pada pemuda yang berniat menjadi petani ini akan mempengaruhi keputusannya untuk menjadi petani sekaligus pemilik lahan apalagi tuan tanah seperti  keadaan negeri ini pada masa lalu. 

Namun yang harus dipahami biarlah petani tetap menjadi raja yang bisa memberi kehidupan bagi masyarakat sekitarnya bukan sekedar menjadi penguasa.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun