Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

[Event Semarkutiga] Tips Menghindari Sambaran Petir

2 Februari 2020   03:45 Diperbarui: 2 Februari 2020   11:07 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat masih kecil atau anak-anak, bermain saat hujan memang mengasyikkan. Ketika sudah besar bermain saat hujan tetap juga mengasyikkan bagi kaum pria yang suka sepakbola di lapangan. 

Entah bagi kaum Hawa sekali pun suka sepakbola akan tetap bermain kalau hujan turun? Tetapi ketika sedang dalam perjalanan entah jalan kaki, naik sepeda pancal atau gowes, dan naik sepeda motor tentulah sangat tidak kita harapkan. Basah kuyub dan takut terserang penyakit atau sekedar kedinginan dan masuk angin adalah hal yang sering terpikirkan. 

Hal kedua adalah takut terpeleset jatuh karena jalan berlobang atau licin lalu terseret arus air. Hal ketiga tentu saja takut disambar petir jika ada guntur menggelegar, terutama jika melalui jalan yang lapang dan luas tanpa ada pepohonan tinggi.   

Seperti saat sore Jumat, 31 Jan 2020 lusa, penulis sedang gowes di sekitar persawahan di Desa Karang Nongko, Pucang Songo, Temboro, dan Cemoro Kandang Malang hujan yang penulis kira akan turun setelah senja ternyata jam 4 sore sudah mengguyur deras dengan iringan rock 'n roll atau guntur dan lampu disco atau lighting alami berupa kilat yang menyambar-nyambar di atas langit sana. Gluduk....gluduk...gluduk...gluduk...slap...slap...slap... Jedueeeeerrr....

Saya dan para petani yang sedang nongkrong makan dan bersenda gurau setelah membajak sawah langsung berbenah dan ngibrit pulang. Celakanya saat hujan mulai turun dan guntur menyapa, penulis masih asyik memotret bangau di tengah sawah. Rasa kuatir bahkan takut disambar petir pun menyeruak di benak. 

Walau di kiri kanan ada tanaman tebu, pohon kelapa, dan jaringan SUTET yang lebih tinggi dari penulis. Setelah mematikan hape langsung nggenjot sepeda keluar dari zona tak nyaman sepanjang 2 km walau kadang masih ada rumpun bambu yang melindungi. Mulut pun ndemimil berdoa semoga selamat sampai di rumah. Namun manusiawi lah kalau tetap takut, sehingga dengan terpaksa harus berdiri di bawah rerumpunan bambu. 

Tiba-tiba saja ingat sebuah pesan 'jika ada hujan petir jangan berteduh di bawah pohon'  Mau keluar dari rerumpunan bambu dan terus melaju di tengah sawah kuatir sepeda yang dari logam ini jadi sasaran empuk petir. Apa boleh buat terpaksa harus bertapa di bawah rumpun bambu tepi sungai hingga hujan reda, sekali pun kuatir tiba-tiba ada banjir bandang atau ada ular piton lapar sedang jalan-jalan mencari mangsa.

Mendung menggelayut. Dokpri
Mendung menggelayut. Dokpri
Tinggalkan di tengah sawah. Dokpri
Tinggalkan di tengah sawah. Dokpri
Mau pulang. Dokpri
Mau pulang. Dokpri
Ngibrit turun ke lembah dan berteduh di bawah rumpun bambu. Dokpri
Ngibrit turun ke lembah dan berteduh di bawah rumpun bambu. Dokpri
Ada beberapa tips menghindari sambaran petir kala hujan:
  • Masuk ke dalam ruangan dan hindari melakukan kegiatan yang menggunakan tenaga listrik.
  • Segeralah menjauh dari tempat lapang dan terbuka (lapangan, kolam renang terbuka, dan sawah) sekiranya tanda-tanda akan turun hujan disertai petir. Karena petir akan mencari tanah untuk melepas energinya.
  • Sekiranya jauh dari rumah atau perkampungan atau tempat berteduh maka berjalanlah dengan merangkak ke tempat yang aman dan tinggalkan benda yang banyak mengandung logam. Misalnya saat di sawah maka jangan membawa cangkul atau sabit yang bisa menjadi penghantar listrik.
  • Jangan berteduh di dangau atau gubuk di tengah sawah juga jangan di bawah pohon. Sebab tempat pohon dan tempat yang lebih tinggi, termasuk tiang listrik, menara SUTET, antena, dan tower hape mudah disambar petir dan tenaganya bisa melompat ke tubuh kita.
  • Jika berteduh di emperan toko bersama dengan orang lain jangan menggerombol tapi ambil jarak antara 3 -5 m. Usahakan jangan menggunakan hape, sebab sekalipun hape masa kini lebih banyak mengandung palstik atau bukan logam tetapi jika ada sambaran  petir bisa saja lontaran energi mengarah ke hape.

Jangan lupa kalau anda sebagai orang Jawa tulen, saat ada kilat menyambar-nyambar segeralah mengangkat tangan dan berseru:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun