Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembang Desa

11 Januari 2020   15:06 Diperbarui: 11 Januari 2020   15:10 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahlia liar tepi kaldera Bromo. Dokumen pribadi

Mlaku-mlaku ing padesan  meruhi kembang-kembang kang mekar endah  saturute dalan, pinggir desa, lan pinggir wana, kayata paitan, dahlia, kecubung, kembang suket, adasan, lan liyane maneh tansah gawe segere netra lan tentreme ati sing nyawang. Sanajan to kembang-kembang mau tuwuh tanpa tinandur kaya ing taman-taman pomahan, perkantoran, lan ing tengah kutha.

Wong desa pancen arang sing nandur kembang jalaran mung dianggep kanggo hiasan. Kabeh luwih seneng nandur woh-wohan lan kulupan sanajan ing latar omah merga bisa dikelo. Yen ta ana sing nandur kembang, lumrahe sing ditandur kuwi mawar, kenanga, kanthil, lan sedep malem sing bisa digawe sesajen lan nyekar. Tur ora dirumat lan dijarake tuwuh sakarepe dhewe. Mula, kembang desa lumrahe ora gampang alum lan tansah seger sanajan ta mangsa rendheng lan ketiga, udan lan panas, mendung lan sumelet, gerimis utawa ana lesus lan ulur-ulur.

Kaya dene kembang satemene, semono uga kembang desa atege perawan desa urip lan digedhekake kaya kahanan lan swasana desa sing apa anane. Rupa ayu pancen bisa marakake bisa ana sing kepincut. Nanging ayune solah bawa sing kawetu saka sajroning galih bisa nduduhake lugune kembang desa sing merak ati.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Bunga wortel yang sengaja ditanam tapi di kota tak ada.. Dokumen pribadi
Bunga wortel yang sengaja ditanam tapi di kota tak ada.. Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Berjalan-jalan di pedesaan melihat bunga-bunga yang mekar indah di sepanjang jalan, pinggir desa, dan tepi hutan seperti paitan, dahlia, kecubung (terompet), ilalang, adasan, dan lainnya selalu menyegarkan mata dan menenteramkan hati yang memandangnya. Sekali pun bunga-bunga tadi tumbuh tanpa ditanam seperti di taman-taman perumahan, perkantoran, dan taman kota. 

Orang desa memang jarang menanam bunga karena hanya dianggap sebagai penghias saja. Mereka lebih senang menanam buah dan sayuran sekali pun di halaman rumah karena bisa digunakan sebagai bahan makanan. Jika ada yang menanam bunga, biasanya hanya bunga mawar, kenanga, cempaka, dan sedap malam yang biasa dipakai untuk sesaji atau tabur bunga. Itu pun dibiarkan tumbuh dengan sendirinya tanpa penataan dan pemupukan. Maka dari itu, bunga desa biasanya lebih tahan lama tidak muda layu dan tetap segar sekali pun di musim hujan dan kemarau, di saat mendung atau cerah, gerimis atau ada badai bahkan beliung. 

Seperti bunga desa dalam arti sebenarnya, demikian juga bunga desa dalam arti kiasan yakni gadis desa yang tumbuh dan dibesarkan dalam suasana desa yang apa adanya. Wajah cantik memang bisa membuat orang lain terpesona. Tetapi kecantikan tingkah laku yang keluar dari hati bisa menunjukkan kesederhanaan bunga desa yang memikat hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun