Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bahaya Erosi dan Polusi Tanah yang Selalu Mengancam Kehidupan

9 Desember 2019   14:25 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:35 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa terasering atau berundak lahan dengan kemiringan 45 derajat rawan longsor. | Dokumentasi pribadi
Tanpa terasering atau berundak lahan dengan kemiringan 45 derajat rawan longsor. | Dokumentasi pribadi
Parit horisontal yang rendah tak kan mampu menahan derasnya air hujan menerobos dan mengalir di parit vertikal. | Dokumentasi pribadi
Parit horisontal yang rendah tak kan mampu menahan derasnya air hujan menerobos dan mengalir di parit vertikal. | Dokumentasi pribadi
Lambat laun erosi terus mengikis lahan. | Dokumentasi pribadi
Lambat laun erosi terus mengikis lahan. | Dokumentasi pribadi
Alih fungsi lahan yang mengubah hidup petani dan lingkungan. | Dokumentasi pribadi
Alih fungsi lahan yang mengubah hidup petani dan lingkungan. | Dokumentasi pribadi
Kerusakan tanah dan lingkungan di Ranu Pani yang ada di pelosok lereng Gunung Semeru seperti yang  pernah saya tulis di sini tepatnya 7 tahun silam yang hingga kini semakin parah menunjukkan betapa masalah lingkungan hidup di negeri kita sudah sungguh amat parah.

Melihat kenyataan bahwa sepertiga tanah dunia mengalami kerusakan akibat deforestasi, pengolahan tanah yang kurang tepat, erosi, dan polusi, maka FAO atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, sejak 2015 menetapkan tanggal 5 Desember menjadi Hari Tanah Sedunia atau World Soil Day.

Pada tahun 2019 ini, Kementerian Pertanian Republik Indonesia merayakan dengan tema "Hentikan erosi tanah, selamatkan masa depan kita". 

Sebuah tema yang semoga saja bukan sekadar wacana tetapi juga usaha nyata untuk mengubah cara pandang dan olah tanah para petani agar tetap menjaga kesehatan tanah, lingkungan, dan kelestarian alam. 

Apalagi Kementan Republik Indonesia juga punya program Tangkal Alih Fungsi Lahan. (Sumber: IG Kementerianpertanian)

Salam lestari alam kita.

Ditulis di Ranu Pani, Ngadas, Gubuk Klakah, dan Cemoro Kandang (Malang)

Minggu dan Senin, 1 dqn 2 Desember 2019 

Atas keprihatinan kerusakan tanah dan alam negeri kita. 

Serta merayakan Hari Tanah se Dunia

Baca juga:
Ranu Pani, Kedamaian Desa di Lereng Semeru
Pudarnya Keindahan Ranu Pani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun