Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bahaya Erosi dan Polusi Tanah yang Selalu Mengancam Kehidupan

9 Desember 2019   14:25 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:35 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat foto di atas, kesan pertama yang muncul di antaranya adalah foto yang indah, pemandangan yang indah, tanah yang subur, dan negeri kita yang gemah ripah loh jinawi. 

Tak salah, karena memang demikian kenyataannya secara kasat mata. Tetapi mari kita perhatian dengan seksama atau sekali waktu saat kembali ke desa atau wisata alam di pedesaan. 

Jangan sekadar melihat dan mengabadikan keindahan alamnya atau rajinnya para petani yang sedang bekerja di sawah, kebun, atau ladangnya serta nikmatilah udaranya. 

Benarkah sesejuk dan sesegar seperti yang selama ini kita bayangkan dan kita dengar dari kisah-kisah mereka yang pernah berkunjung dan melihatnya dari jauh?

Sebaliknya saat kita di sana justru yang tercium dan terhirup secara halus namun cukup menyengat adalah aroma pestisida dan pupuk atau sejenisnya. Itulah kenyataannya. Kalau tak tahan, tentu kita akan merasa sedikit mual dan pusing lalu kita pergi menghindar atau menjauhi tempat itu.

Sekarang mari kita amati secara lebih detail dengan melihat lahan (kanan) yang berwarna cokelat yang belum ditanami serta tanpa pepohonan besar dan lahan (kiri) yang sudah ditanami sayuran dan masih ada pepohonan cemara. 

Mungkin hanya itu yang tampak begitu jelas perbedaannya. Namun sebenarnya dalam satu bukit tersebut, menggambarkan kerusakan alam atau lingkungan yang amat parah dan sungguh berbahaya bagi kelangsungan hidup.

Pada lahan kiri, masih tampak jelas adanya terasering (lahan berundak) dan adanya cemara sebagai penahan air hujan yang mencegah terjadinya erosi.  Sedangkan di lahan sebelah kanan, terasering (lahan berundak) dan pepohonan sudah ditiadakan. 

Tujuan hanya satu, tanpa terasering (lahan berundak) lahan yang ditanami menjadi lebih luas sehingga hasil pertanian meningkat dan pendapatan petani pun meningkat pula. Ditambah lagi dengan pemakaian pestisida dan sejenisnya dan pupuk dengan cara kurang tepat atau bijaksana.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Di lahan sebelah kanan memang sudah dibuat parit-parit kecil secara vertikal selebar tak lebih dari 50 cm dengan kedalaman sekitar 10-15 cm saja untuk aliran air hujan yang mengalir dari sela-sela gulutan atau gundukan. 

Intensitas turunnya hujan yang rendah jika berlangsung bertahun-tahun akan sedikit demi sedikit menggerus tanah yang menyebabkan erosi apalagi deras. Dan tentu saja akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun