Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumirah kang Lagi Wuyung (Sumirah yang Sedang Jatuh Cinta)

12 September 2019   09:29 Diperbarui: 12 September 2019   10:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumirah nari Gunung Sari. Dokpri

 " Mbaaaah...."

 " Tak usah malu pada Mbah, dirimu memang sudah waktunya berkeluarga lagi. Siapa sih yang tak butuh teman hidup untuk memenuhi kehendak Tuhan. Namun aku paham, wanita kurang pantas jika bermain demung lalu menggesek rebab..."

 "Walaaaah Mbah kok berpantun lagi...."

 "Tak pantas wanita mengutarakan dan mohon jawaban."

 "Tapi aku seperti berharap tumbuhnya jamur di musim kemarau."

 "Apa yang sudah ditetapkan Tuhan bakal terjadi. Terhalang gunung dan samudra tetap akan bersatu. Bagaimana dengan Mas Dwi Kelono yang pandai menari Klono Suwandono itu?"

 "Halaaaa...sama saja Mbah."

 "Jangan begitu... sering kulihat dia bermain gender dan slompret. Kalau duduk denganmu selalu ingin jejer dan mepet."

 "Saya malah tak enak kalau dia seperti itu. Bukan berarti saya seperti memilih tebu...."

 "Mbah paham apa yang kau harapkan. Hanya doa yang bisa Mbah panjatkan supaya hidupmu bahagia sejahtera..."

Sumirah tetap menunduk kala Mbakyunya menyapa mengajak melantunkan tembang macapat. Hidup tanpa teman pendamping memang sungguh berat. Menjadi pembicaraan tetangga dan teman kadang sungguh menyakitkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun