Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dasar Kampret!

21 Maret 2019   20:37 Diperbarui: 21 Maret 2019   20:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikrokoti kampret! Dokpri

Mempunyai lahan yang tak terlalu luas di tengah kota merupakan sebuah kebanggan sendiri apalagi lahannya ditanami  tanaman produktif, seperti sayuran, buah, dan bunga. Selain menghasilkan juga tampak asri dengan kesejukan yang membuai karena menghasilkan oksigen.

Seperti lahan kami yang hanya berukuran  8 X 25 m, kami buat pertanian kota tanpa peralatan modern seperti yang banyak didengungkan dengan menggunakan paralon.  Selain ditanami sayuran seperti terong, cabai, kobis, dan sawi juga ditanami buah sirsak, murbey, sawo, alpukat, dan jambu biji. Karena perawatan yang cukup bagus hasilnya juga lumayan bisa dikonsumsi sendiri atau kadang dibagi ke tetangga atau teman. Kecuali tak akan kami berikan pada kompasianer! Hehehheheee....

Bertanam di mana pun selalu ada hama. Termasuk di kebun kami. Kalau hama serangga dan ulat itu sih mudah ditangani. Asal telaten. Kalau hama ajaib sekarang sudah jarang. Maksudnya hama ajaib adalah tak kelihatan hamanya tahu-tahu buahnya hilang dicuri eh dipetik mahluk halus berkepala hitam. Jaman sekarang buah apa saja mudah didapat dengan harga murah jadi hama ajaib pun hilang. Tanpa perlu pembasmi.

Hama yang paling menjengkelkan sekarang, terutama di kebun kami adalah: kampret! Ya, kampret. Kok bisa kampret jadi hama? Menurut orang Jawa, kampret adalah sebutan bagi anak kelelawar. Namun karena pengetahuan bahasa dan budaya Jawa sekarang sudah luntur maka kelelawar pun disebut kampret!

Disikat lagi oleh kampret.... Dokpri
Disikat lagi oleh kampret.... Dokpri
Sudah tau belum masak eh disikat pula. Dokpri
Sudah tau belum masak eh disikat pula. Dokpri
Kampret makanannya selain serangga juga buah-buahan. Kampret termasuk hewan malam yang cerdas memanfaatkan situasi kegelapan. Dengan gelombang ultrasonic yang tak terdengar oleh yang lain ia bisa menerobos gelapnya pengetahuan mereka yang kurang mengerti eh gelapnya malam. Bersama dengan penciuman yang tajam kampret bisa mendekteksi santapan eh buah matang yang siap dicuri dan dilahap. Payahnya kalau melahap tidak pernah dihabiskan. Penanam atau pemilik hanya mendapat sisanya.

Buah tanaman kami pun sering dicuri dan disantapnya tanpa pemberitahuan apalagi permintaan. Entah itu sirsak, papaya, dan jambu. Yang membuat jengkel adalah sering mencuri buah yang ada dijangkauan kami. Kok ga mau mencuri buah yang jauh di pucuk sana. Padahal yang di pucuk juga ada yang matang. Mungkin sengaja mengejek dan memancing kemarahan kami.

Seperti yang kami alami beberapa hari yang lalu dan tadi pagi. Buah jambu biji merah yang ranum dan siap dipetik eh disikat kampret. Padahal rencananya untuk dibuat rujak manis sambil menikmati purnamasidhi atau bulan purnama malam ini. Rencana pun buyar. Dasar Kampret!!!!

Kok bisa membedakan yang muda dan matang? Dokpri
Kok bisa membedakan yang muda dan matang? Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun