Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Nak, Peluklah Ibumu........!

8 Mei 2013   20:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_242378" align="aligncenter" width="531" caption="Pelukan seorang Ibu untuk anaknya yang di depan...."][/caption]

Waktu sudah menunjukkan jam setengah dua siang saat kami terjebak kemacetan di Gubeng Pojok menuju Jalan Pemuda Surabaya. Panas menyengat di antara mendung hitam yang menggelayut akan menghamburkan air hujan menyirami bumi Surabaya yang semakin panas.

Emosi rasanya ingin meledak saat para pengendara motor menyerobot seenaknya. Entah laki atau perempuan sama saja, tak mempedulikan keselamatan diri. Tepat di depan lampu merah, sebuah motor matic berhenti di sebelah kami. Seorang ibu muda, pengendara motor itu tampak gelisah lalu meraih tangan balita yang digendong di depannya sambil berkata lirih: Peluk, ibu nak..... peluk ibu ya....! Si Balita tampaknya juga gelisah kegerahan terbungkus selendang dan selimut yang menutupinya.

Melihat kejadian itu, sontak saya menjadi sadar untuk bersikap sabar. Ketika lampu hijau kami mengikuti mereka dari belakang. Di depan Surabaya Plasa mereka berhenti dan seorang ayah muda, seorang penjual tahu campur telah menantinya. Diraihnya sepeda motor itu dan Si Ibu segera turun lalu membuka selimut dan kembali bersuara lirih: Peluk, ibumu nak.....

o o o o o

[caption id="attachment_242380" align="aligncenter" width="536" caption="Kasih Ibu sepanjang jalan....."]

136801918679933211
136801918679933211
[/caption]

Kejadian seperti ini sering kita jumpai walau dalam situasi dan kondisi berbeda. Entah di kota besar maupun kota kecil. Bagaimana perjuangan seorang ibu yang telah mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan dan pada saat anaknya masih kecilpun harus berjuang mempertaruhkan hidup mereka demi sesuap nasi.

Sering di antara kita menyayangkan sikap mereka yang sangat membahayakan dan menganggapnya sembrono. Namun ketika tak ada pilihan, maka jalan satu-satunya harus dilalui.

o o o o o

Kasih ibu tak akan pernah menelantarkan anaknya.

Ketika Si Kecil menangis, Ibu pasti tahu dan merasakan apa yang sedang dialami anaknya. Ada tangis karena lapar dan haus. Ada tangis karena sakit. Ada tangis karena ngompol dan minta ganti popok. Saat Si Kecil gelisah, Ibu akan segera datang memeluk, mencium, dan membelainya serta berbisik: ‘Ini ibumu nak.....’

Ketika Si Kecil dalam kegelisahan membutuhkan dekapan dan tangannya hanya menggapai-gapai, Si Ibu pun tahu dan merasakan. Dengan lirih Ibu berbisik: ‘ Nak, peluklah ibumu.....’

[caption id="attachment_242382" align="aligncenter" width="549" caption="Nak, peluklah Ibumu.........."]

13680193101563314476
13680193101563314476
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun