Ramadhan kali ini merupakan ramadhan kedua saat pandemi. Tentunya sangat berbeda dari ramadhan-ramadhan yang sudah terlewati sebelum wadah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) melanda dunia. Banyak aturan-aturan yang harus ditaati saat akan menjalankan ibadah terawih ataupun saat itikaf di masjid. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan membawa perlengkapan ibadah sendiri adalah hal wajib yang harus dipenuhi.
Beruntung, ramadhan 1442 Hijriah ini memiliki aturan yang lebih longgar dari tahun  lalu. Jika tahun lalu adanya aturan dilarang melakukan terawih di masjid. Untuk ramadhan kali ini diperbolehkan melakukan serangkaian ibadah di masjid dengan kapasitas 50 persen dari jumlah keseluruhan.
Pandemi bukan hanya wabah namun sebuah pembelajaran yang harus diambil hikmahnya. Bukankah sebuah peristiwa adalah karena ijin-Nya??...Tentunya Sang Maha Pencipta memberikan virus yang berasal dari Wuhan ini agar kita lebih dekat pada-Nya dan dapat meningkatkan kesehatan dengan melakukan adaptasi baru.Â
Ramadhan kedua kala pandemi ini merupakan momentum sangat tepat agar kita dapat lebih khusyu beribadah, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan senantiasa berdoa agar wabah dapat segera berlalu. Selain itu dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama dengan saling peduli dan berbagi. Seperti diketahui Virus Corona telah berimbas pada segala lini kehidupan. Perusahaan skala raksasa gulung tikar, pariwisata melemah, pedagang kecil menjerit dan banyaknya pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja. Tak ayal penganguran merajalela. Dengan kondisi ini dapat mengetuk nurani kita untuk saling berbagi.
Banyak hal yang bisa dipetik pada Ramadhan kali ini. Berkaca dari tahun lalu hendaknya kita dapat hidup sederhana karena masih banyak saudara-saudara kita yang masih kekurangan, bersedekah kepada tetangga sekitar dan srldan selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat. Semoga Ramadhan yang kita lalui di tengah wabah dapat memberi kekuatan untuk senantiasa lebih baik dalam menjalankan ibadah.
