Mohon tunggu...
Ardy Pandie
Ardy Pandie Mohon Tunggu... lainnya -

Sedang belajar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Gerdema: Sebuah Pergerakan Sosialis Kontemporer

20 November 2014   06:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14164133071228627938


Judul buku : Revolusi dari Desa: Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat

Penulis         : Dr. Yansen TP., M.Si

Penerbit       : PT. Elex Media Komputindo

Halaman      : xxv + 180 hal, cet 1, 2014

ISBN              : 978-602-02-5099-1

Resensi

Proses perkembangan sosial dewasa ini mempunyai kecenderungan untuk menciptakan sebuah pertarungan yang menciptakan kondisi kalah dan menang. Pihak yang merasa menang akan dengan leluasa membuat sebuah bentuk perubahan sosial yang hakiki menurut pandangan kelompoknya, sedangkan yang kalah membuat serangkaian cara melakukan aksi perlawanan menentang segala kebijakan yang dikeluarkan oleh sang pemenang. Di sini, penggunaan pendekatan proses sangat diperlukan ketimbang pendekatan hasil, karena sangat beresiko dalam tahap perkembangan sosial.

Revolusi Desa dalam hal pembangunan diharapkan menyeluruh dengan merujuk pada sifat  kata "revolusi" mempunyai makna perubahan secara cepat dan menyeluruh pada suatu bidang. Buku yang disusun Dr, Yansen TP. M.Si. dengan topik Revolusi dari Desa: Saatnya dalam Pembangunan Percaya Kepada Rakyat menyatakan suatu perubahan yang menyeluruh dengan menggunakan paradigma GERDEMA (Gerakan Desa Membangun).

Paradigma GERDEMA mempunyai konjungsi dengan konsep hegemoni dan determinan modern (budaya) yang ditawarkan oleh tokoh neo-Marxist Italia, Antonio Gramsci yang menekankan pada konsep hegemoni mengenai perjuangan kelas proletar terhadap kaum burjois. Kritik Gramsci terhadap Marxist Ortodoks bahwa perjuangan kelas proletar harus tertuang dalam sebuah pergerakan kelompok/massa dan menggunakan kaum intelektual dalam melakukan counter hegemoni.

Hegemoni sendiri menurut Gramsci yang kala itu menentang kepemimpinan fasis di Italia mengandung unsur penguasaan akan kesadaran melalui pemaksaan dan kekerasan serta puncak dari hegemoni sendiri terletak pada kepatuhan masyarakat secara sadar. Gramsci berpendapat bahwa cara untuk melawan hegemoni dari pemerintah dengan menggunakan kaum intelektual. Di sini, pergerakan kaum intelektual mengalami sebuah kecenderungan sesuai dengan konsepsinya. Gramsci mengklasifikasikan dua kaum intelektual dalam menghadapi hegemoni. Pertama, kaum intelektual organik yang mempunyai tujuan pergerakan yang pro terhadap rakyat, dan Kedua, kaum intelektual tradisional yang mempunyai peran ke arah sektor pemerintah. Gramsci beranggapan bahwa keberhasilan pergerakan massa kaum proletar terhadap kekuasaan kaum borjuis (kapitalisme dan imperialisme) dipengaruhi oleh peran kaum intelektual—baik itu tradisional maupun organik—dalam pencapaian tujuan revolusi perjuangan kelas pergerakan massa dari kaum proletar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun