Di saat halalbihalal Idul Fitri 2025, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partai yang dipimpinnya akan mengusung kembali Prabowo Subianto dalam Pilpres 2029. Sementara soal cawapresnya, partai itu secara tegas tidak akan mengusung Gibran Rakabuming Raka.
Apa yang disampaikan oleh pria yang akrab dipanggil Bang Zul itu direspon oleh banyak partai sebagai suatu aktivitas politik yang terlalu dini sebab Pilpres 2029 masih terbilang lama. Politisi partai lain menyarankan partai koalisi fokus bekerja di masa pemerintahan Prabowo-Gibran yang umurnya belum satu tahun, jadi jangan terlalu dini bilang soal pilpres di tengah masih belum maksimalnya kinerja para menteri yang berasal dari berbagai partai itu.
Respon dari partai politik yang meminta agar tidak berbicara pilpres ke depan bisa jadi politisi dari partai lain itu melihatnya hanya tampak di atas permukaan. Zulkifli Hasan berani mendeklare mengusung Prabowo dalam Pilpres 2029 pastinya ada sesuatu yang hangat di internal kekuasaan ini. Isu matahari kembar yang sekarang menyeruak rupanya juga mengusik Prabowo sehingga dirinya bisa jadi mengorganisir para menterinya untuk menyampaikan pesan-pesan dukungan kepadanya seperti yang dikatakan Zulkifli Hasan.
Tidak hanya PAN yang menegaskan dukungannya pada mantan Danjen Kopassus itu. Partai Demokrat juga mengatakan hal yang sama bahwa mereka akan mendukung pemerintahan Prabowo. Demokrat tetap komit setelah Prabaowo memberikan instruksi kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan seluruh ketua umum partai lainnya untuk merapatkan barisan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga mendapat pesan yang demikian agar para menteri merapatkan barisan.
Permintaan Prabowo agar menteri merapatkan barisan tentu bukan main-main. Ada sesuatu yang diwaspadai sehingga 'pertahanan' yang ada perlu dijaga dan dirapatkan sehingga situasi menjadi aman. Lalu siapa pihak-pihak yang akan 'menyerang' kepada kekuasaan? Nah inilah yang sepertinya susah diungkap sebab selama ini hubungan antara Prabowo, Joko Widodo, Gibran, dan ketua umum partai lainnya, termasuk DPR dan lembaga negara lainnya aman-aman saja.
Buktinya beberapa hari yang lalu banyak menteri termasuk Zulkifli Hasan yang sowan ke kediaman Joko Widodo untuk bersilaturahmi Lebaran bahkan di antara menteri itu ada yang menyebut sebagai bos. Hubungan dengan DPR pun juga lancar-lancar saja bahkan saling mendukung. Ancaman dari PDIP pun sepertinya juga sirna setelah ada pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
Hubungan Prabowo dan Jokowi pun selama ini terlihat baik-baik saja bahkan ketika HUT XVII Gerindra, Prabowo meneriakan hidup Jokowi. Di podium yang sama, mantan Ketua Umum HKTI itu juga mengakui bila dirinya bisa jadi presiden juga berkat dukungan Jokowi.
Bila demikian pesan merapatkan barisan dari Prabowo itu maksudnya apa bila dilihat hubungan antar kekuasaan baik formal maupun non formal terlihat mesra-mesra saja.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI