Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menteri Lebaran Ke Jokowi, Bagian Dari Merawat Koalisi

23 April 2025   13:29 Diperbarui: 23 April 2025   13:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Timbul berbagai tafsir dan dugaan politik ketika beberapa menteri melakukan kunjungan ke rumah Presiden VII Joko Widodo (Jokowi) di Surakarta, Jawa Tengah. Dugaan itu tidak muncul bila para menteri itu sebatas melakukan silaturahmi Lebaran di tahun ini namun mereka ada yang mengatakan, "silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya".

Dengan tak sungkan-sungkan menyebut Jokowi sebagai bos maka disimpulkan mereka masih mengakui mantan Walikota Surakarta itu sebagai atasan, pimpinan, dan orang yang bisa memerintahkan dirinya. Bila demikian terjadi lalu di mana posisi Prabowo Subianto? Pasti mereka menyebutnya juga bos. Jika ini terjadi berarti ada dua bos; dua pimpinan, atasan, dan orang yang bisa memerintahkan para menteri.

Bagi masyarakat sipil, fenomena di atas tentu membawa kerisauan sebab 'dualisme' kepemimpinan, matahari kembar, akan membawa dampak buruk bagi jalannya pemerintahan karena program-program pembangunan yang ada bisa disusupi kepentingan-kepentingan lain yang bertujuan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan kroninya.

Bagi pendukung Prabowo, hadirnya kekuatan lain di kekuasaannya yang juga bisa memerintahkan menteri tentu bisa menjadi ancaman sebab program-program pembangunan yang dihela seperti makan bergizi gratis maupun swasembada pangan bisa terganggu karena menteri-menteri yang bersangkutan juga mengusung program-program Jokowi yang belum usai di masa pemerintahannya, seperti IKN.

Orang di luar kekuasaan bisa jadi ribut dengan silaturahmi Lebaraan para menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman Joko Widodo namun bagi Prabowo sendiri hal demikian tidak menjadi masalah, bisa jadi Prabowo mengatakan silahkan saja. Prabowo mengatakan demikian sebab selama ini dirinya tidak beda dengan sikap para menteri di atas.

Prabowo tak beda dengan sikap menterinya tadi? Jawabannya iya. Kalau kita amati, hubungan Jokowi dan Prabowo selama ini bukan hanya dalam level baik-baik saja namun lebih dari itu. Mereka kerap bertemu baik secara langsung maupun lewat utusannya.

Dalam banyak kesempatan Prabowo juga mengungkapkan kata yang senada dengan menteri di atas. Dalam HUT XVII Gerindra, Prabowo tidak hanya teriak hidup Jokowi namun dirinya bisa jadi presiden juga berkat dukungan Jokowi. Dari teriakan dan ungkapan tersebut menunjukan bahwa Jokowi bagi Prabowo adalah sosok yang dihormati, dijunjung, dan mempunyai andil besar dalam kehidupannya.

Bukti dari penghormatan itu ditunjukan dalam bahasa tubuh Prabowo ketika berjabat tangan dengan Jokowi dalam posisi badan yang membungkuk, seperti yang tertangkap kamera. Posisi demikian membuat Politisi PDIP Adian Napitulu dalam berbagai media mengatakan, "paham kan siapa tuannya?".

Dengan demikian, silaturahmi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Miral Bahlil Lahadalia, dan menteri lainnya tidak menjadi masalah bagi Prabowo. Pasti sebelumnya juga ada koordinasi antar mereka.

Mereka pasti tidak akan dimakimaki atau diomeli oleh Prabowo. Bagaimana mau memakimaki bila sosok yang dikunjungi adalah orang yang dipuji, dihormati, bahkan bisa dianggap sebagai gurunya.

Dengan demikian bila ada kegaduhan soal menteri Lebaran ke kediaman Jokowi itu hanya terjadi di luar kekuasaan. Di dalam mereka biasa-biasa dan sudah saling koordinasi. Orang mungkin tidak sadar sebenarnya kekuasaan Prabowo ini tidak karena koalisi KIM Plus namun juga koalisi dengan Jokowi. Jadi menteri Lebaran ke Surakarta itu bagian dari merawat koalisi. Hubungan di jaga agar tetap stabil, menjaga keseimbangan,  dan tidak ada kecurigaan di antara mereka setelah ada pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun