Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jimbaran, Kampung Mahasiswa yang Jadi Tempat Wisata

4 November 2019   11:32 Diperbarui: 4 November 2019   11:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Pada masa itu, selepas jam 15.00, para penghuni kos pergi ke pantai. Di pantai mereka bertemu dengan mahasiswa lainnya, penduduk lokal, dan wisatawan sehingga setiap sore Pantai Jimbaran ramai riuh rendah orang berenang, main bola, membuat patung pasir, olahraga lari, duduk-duduk sambil menikmati matahari tenggelam, sunset. Selepas matahari tenggelam di ufuk barat, mereka meninggalkan pantai yang bersinggungan langsung dengan landasan pacu Ngurah Rai itu.

Sekarang wilayah Jimbaran dan Kedonganan tidak lagi ditempati mahasiswa. Mereka sepertinya memilih tinggal di Denpasar atau sekalian di Bukit. "Sekarang tidak ada lagi mahasiswa", ujar salah seorang nelayan yang sore itu hendak melaut. Kawasan pantai itu sekarang lebih banyak dikunjungi wisatawan. Salah seorang pedagang jagung yang sore itu mangkal di atas pasir putih pantai itu mengatakan, wisatawan luar yang sering ke pantai ini berasal dari China, Rusia, dan Australia. Terlihat sore itu ada beberapa bus yang mengangkut wisatawan dari China. Para wisatawan saat di pantai tampak menikmati ombak yang merayap ke pasir putih. Di antara turis dari China yang tengah berselfi dan menikmati pantai, terlihat beberapa bule tengah menjemur diri.

dokpri
dokpri
Meski mahasiswa sudah tidak ada lagi di Jimbaran dan Kedonganan namun di kawasan itu masih bertahan para nelayan. Menurutnya pantai panjang itu dibagi-bagi ada tempat wisata dan kampung nelayan. "Dibagi menjadi caf, restoran, dan tempat nelayan", ujarnya. Banyaknya caf dan restoran itulah yang membuat pantai itu ramai di saat malam hari. Bila malam tiba, wisatawan baik rombongan paket tour atau perorangan, datang ke sana untuk menikmati berbagai menu ikan bakar. Mereka menikmati santap makan malam boleh memilih tempat, di dalam restoran atau di atas pasir putih sambil menikmati buih-buih putih ombak, melihat kerlap kerlip Ngurah Rai, naik turunnya pesawat, atau kerlap kerlip lampu di Bukit.

Sebelum kawasan itu menjadi kawasan wisata dan kampung mahasiswa, memang dari dulu menjadi tempat para nelayan. Buktinya di Kedonganan ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Di sana dari dulu puluhan perahu tradisional hilir mudik untuk mencari ikan. Pemandangan sebagai kampung nelayan terlihat bila kita berada di pesawat. Saat take off atau landing di Ngurah Rai, perkampungan nelayan itu terlihat jelas. Salah seorang nelayan mengatakan mereka mencari ikan hingga sampai ke Banyuwangi dan Uluwatu. Berangkat ke laut mulai pukul 16.00 dan kembali ke darat pukul 07.00. "Ikan yang didapat biasanya tembuk atau layaran", ujar pria yang mengaku sudah menjadi nelayan selama 35 tahun itu. Sebagai nelayan tradisional dengan kapal yang tidak besar, mereka mengaku tidak melaut bila ombak besar.

Untuk menampung hasil tangkapan, di TPI itu ada rumah makan-rumah makan yang menampung hasil jerih payah para nelayan. Di rumah makan itu hasil tangkapan disajikan dalam berbagai menu ikan bakar. Sore itu terlihat rumah makan yang ada disesaki oleh pengunjung. Mereka sepertinya wisatawan lokal yang ingin menikmati suasana Pantai Jimbaran. Menurut tukang parkir yang berada di area TPI, bila malam Minggu, kawasan itu ramai dan penuh pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun