Sekarang wilayah Jimbaran dan Kedonganan tidak lagi ditempati mahasiswa. Mereka sepertinya memilih tinggal di Denpasar atau sekalian di Bukit. "Sekarang tidak ada lagi mahasiswa", ujar salah seorang nelayan yang sore itu hendak melaut. Kawasan pantai itu sekarang lebih banyak dikunjungi wisatawan. Salah seorang pedagang jagung yang sore itu mangkal di atas pasir putih pantai itu mengatakan, wisatawan luar yang sering ke pantai ini berasal dari China, Rusia, dan Australia. Terlihat sore itu ada beberapa bus yang mengangkut wisatawan dari China. Para wisatawan saat di pantai tampak menikmati ombak yang merayap ke pasir putih. Di antara turis dari China yang tengah berselfi dan menikmati pantai, terlihat beberapa bule tengah menjemur diri.
Sebelum kawasan itu menjadi kawasan wisata dan kampung mahasiswa, memang dari dulu menjadi tempat para nelayan. Buktinya di Kedonganan ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Di sana dari dulu puluhan perahu tradisional hilir mudik untuk mencari ikan. Pemandangan sebagai kampung nelayan terlihat bila kita berada di pesawat. Saat take off atau landing di Ngurah Rai, perkampungan nelayan itu terlihat jelas. Salah seorang nelayan mengatakan mereka mencari ikan hingga sampai ke Banyuwangi dan Uluwatu. Berangkat ke laut mulai pukul 16.00 dan kembali ke darat pukul 07.00. "Ikan yang didapat biasanya tembuk atau layaran", ujar pria yang mengaku sudah menjadi nelayan selama 35 tahun itu. Sebagai nelayan tradisional dengan kapal yang tidak besar, mereka mengaku tidak melaut bila ombak besar.
Untuk menampung hasil tangkapan, di TPI itu ada rumah makan-rumah makan yang menampung hasil jerih payah para nelayan. Di rumah makan itu hasil tangkapan disajikan dalam berbagai menu ikan bakar. Sore itu terlihat rumah makan yang ada disesaki oleh pengunjung. Mereka sepertinya wisatawan lokal yang ingin menikmati suasana Pantai Jimbaran. Menurut tukang parkir yang berada di area TPI, bila malam Minggu, kawasan itu ramai dan penuh pengunjung.