Mohon tunggu...
ardine lituhayu
ardine lituhayu Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas airlangga

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka Duka Kelas Daring sebagai Pelajar Akibat Covid-19

1 Juli 2022   03:00 Diperbarui: 1 Juli 2022   03:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 atau yang biasa disebut dengan virus Corona pertama kali muncul pada akhir Desember tahun 2019. Berawal dari Cina, kini virus tersebut sudah menyebar hampir di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sebagian besar para karyawan melaksanakan Work From Home (WFH) dan para pelajar juga melaksanakan kegiatan belajar di rumah secara online atau yang lebih dikenal dengan kelas daring. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak penyebaran virus Corona.

Dalam bidang pendidikan, situasi yang sedemikian rupa sangatlah berpengaruh. Semenjak COVID-19 menyebar di Indonesia, sekolah dan perguruan tinggi pun ditutup sehingga para siswa juga mahasiswa diimbau untuk belajar dari rumah. 

Sebagai gantinya, pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi dilakukan secara daring tanpa ada tatap muka antara guru dengan para siswa dan juga dosen dengan mahasiswa. Dengan sistem seperti ini, tidak sedikit yang mengalami kendala perihal kelas online. 

Entah itu kendala eksternal ataupun internal. Kendala eksternal lebih banyak didominasi oleh jaringan internet yang tidak mendukung. Kendala internal juga tak kalah banyak, mulai dari para orang tua yang mempunyai masih belum persiapan sebagai pembimbing anak hingga suasana hati (moody) anak dalam belajar online.

Pembelajaran pada masa pandemi ini dilakukan secara daring melalui web atau aplikasi sesuai dengan anjuran sekolah dan perguruan tinggi masing-masing. Seperti halnya Universitas Airlangga ini menggunakan web E-learning resmi, yakni HEBAT UNAIR. Mahasiswa dapat mengakses HEBAT UNAIR untuk berbagai keperluan, mulai dari materi, tugas hingga absensi.

Di Indonesia, masih banyak pelajar yang tidak memiliki gadget atau perangkat untuk pembelajaran daring. Selain itu, di daerah terpencil yang masih susah ditemukan sinyal dan akses internet yang membutuhkan banyak biaya juga akan mempersulit pembelajaran.

Dari hasil survei, tingkat stres pada pelajar naik tajam selama pembelajaran daring di masa pandemi ini. Mereka mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan, sementara itu materi yang diajarkan belum tentu bisa dipahami akibat pembelajaran yang hanya dilakukan melalui video atau dokumen. Hal itu terasa wajar karena para tenaga pendidik dan pelajar masih berusaha beradaptasi dengan situasi barun ini.

Pembelajaran daring pun juga memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya yaitu menjadi sarana bagi para orang tua, murid, mahasiswa, guru dan dosen untuk lebih mengenal akan penggunaan teknologi. Pemanfaatan teknologi menjadi semakin efektif, khususnya bagi kita yang tengah menjalani pembelajaran secara daring.

Di balik dari semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pembelajaran daring di masa pandemi ini, kita sebagai generasi penerus bangsa yang tengah berjuang menempuh pendidikan hendaknya aktif dan kreatif menjalani pembelajaran di masa ini.

Jangan jadikan pembelajaran daring di rumah sebagai sarana untuk bermalas-malasan, pembelajaran daring ini justru memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk lebih aktif dalam belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun