Mohon tunggu...
Ardi lutfi
Ardi lutfi Mohon Tunggu... Guru - pelajar

12 MIPA 1 SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My High School Life

27 Februari 2020   00:44 Diperbarui: 27 Februari 2020   00:54 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dia pun melambaikan tangan sambil tersenyum lebar ke arahku. Dan setelah itu dia langsung pergi menjauh menuju rumahnya. Aku kembali menatap gantungan kunci tersebut. Dipasang di tas sepertinya tidak buruk.

waktu istirahat pun tiba. Seperti bisa aku langsung pergi ke kantin. Jika tidak maka aku akan kesulitan untuk mendapatkan makanan yang aku inginkan bahkan bisa saja aku tidak bisa mendapatkan makanan tersebut. Hal seperti ini bisa terjadi kerena pada saat seperti ini lah kantin selalu dipadati oleh siswa yang ingin membeli makanan ditambah hanya ini satu-satunya tempat kami untuk membali makanan.

Karena kantin belum terlalu ramai, aku dapat dengan mudah mendapatkan makanan yang ku inginkan. Setelah mendapatkanya, aku langsung pergi ke taman untuk menyantap makananku. Aku pun mencari tempat yang strategis untuk menyantap roti yang baru saja ku beli. Ketika rotiku baru setengahnya dimakan, tiba-tiba saja aku di hampiri oleh dua orang murid yang sepertinya setingkat dibawahku. Mereka berdua terlihat gugup ketika ingin memulai pembicaraan denganku.

"A, anu, maaf kak, Aku Karen dan ini Kei. Kami berdua dari kelas 1-B."

"Lalu? ada perlua apa denganku?"

"Gini kak, kami tadi minta tolong diajari oleh kak Sakura. Tapi kak sakura menyuruh kami untuk minta diajari oleh kakak."

"Emangnya ada apa dengan Sakura?"

"Katanya kak Sakura ada keperluan."

Sakura memang dikenal pintar dikalangan para murid. Dia selalu mendapatkan nilai yang bagus di setiap ulanganya. Pada saat ulangan tengan semester saja dia mendapat peringkat ke satu dari semua murid kelas dua. Karena hal ini lah dia banyak dimintai tolong untuk membantu orang lain belajar.

"Gimana kak? Bisa gak bantu kita?"

Melihat mereka berdua yang memintaku dengan tulus membuatku sangat sulit untuk menolak permintaanya

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun