Mohon tunggu...
Ardiliza AuliyaMaulida
Ardiliza AuliyaMaulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pgsd

S1 pgsd

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wisata Masa Lalu

2 Desember 2021   08:09 Diperbarui: 2 Desember 2021   08:19 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita ini dimulai ketika aku memasuki pondok pesantren pada awal SMA , aku masuk ke salah satu pondok yang ada di daerah Jombang. Pada awalnya aku tidak ingin masuk ke pondok pesantren, tapi dengan dorongan orang tua dan juga melihat pergaulan anak jaman sekarang akhirnya aku memutuskan untuk masuk pondok pesantren. Bagiku tiga bulan pertama masuk pondok sangat berat dikarenakan aku yang tidak pernah jauh dengan orang tua, harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga orang baru.

Pada tiga bulan pertama itu aku sering menangis dan juga sering meminta pulang untuk bersekolah di daerah rumah saja, tapi orang tua ku meyakinkan aku untuk tetap tinggal.

Aku mulai membiasakan diri dan Semakin lama aku semakin akrab dengan teman-teman baruku, aku mulai beradaptasi dengan lingkungan baruku. Hingga akhirnya aku nyaman dengan lingkungan pondok yang berbeda pada saat aku masih di rumah tidak ada hp, tidak ada novel , gedung cowo dengan cewe terpisah, aku menikmati semua itu.

Aku akan menceritakan sedikit  kejadian yang ku alami ketika di pondok, suatu hari ketika aku pulang sekolah pada hari Kamis aku dengan temanku dan juga kaka kelasku pergi Ke kota (sebutan untuk tempat yang banyak sekali orang berjualan). Mulai dari minuman, jajanan, baju, peralatan sekolah dan lain sebagainya. Aku dengan teman-teman ku membeli mulai dari minuman, jajanan ringan sampai makanan berat. Karena keasyikan berjalan-jalan dan membeli makanan kita semua lupa bahwa pada jam 3 sore kita ada jadwal untuk mengaji, untungnya salah satu temanku ingat bahwa kita ada jadwal mengaji, kita semua langsung lari menuju asrama. Sesampainya di asrama ternyata kegiatan mengaji sudah dimulai aku dengan teman-teman ku langsung mengambil kitab dan menuju musholla. Ketika memasuki musholla aku langsung di suruh untuk berdiri karena itu hukuman karena terlambat. Dan ada satu lagi cerita ketik aku di hukum karena tidak kembali ke asrama sesuai dengan jadwal yang di berikan, cerita ini berawal dari ketika aku izin pulang
karena kakakku melangsungkan acara lamaran.

Aku pulang pada hari Kamis setelah pulang sekolah, aku berpamitan dengan ibu ndalem ( sebutan untuk pengasuh asramaku). Aku senang ketika bisa pulang kejadian ini terjadi ketika aku masih kelas 1 SMA. Tibalah pada saat acara kakakku dimulai yaitu pada hari Sabtu, acara berlangsung dengan lancar.

Pada keesokan harinya seharusnya aku sudah kembali ke asrama namun aku tidak kembali di karenakan aku masih ingin di rumah. Aku kembali pada hari Senin siang dan ketika sholat jamaah Maghrib namaku di panggil untuk mendapat takziran membersihkan rumah ndalem selama 1 Minggu dikarenakan aku tidak kembali ke asrama sesuai izin yang di berikan yaitu pada hari Minggu. Takziran itu dimulai pada Senin Minggu depannya, setiap pagi sebelum berangkat sekolah aku membersihkan ndalem mulai dari menyapu,menata tempat tidur, membersihkan jendela.

Dan sorenya ketika pulang sekolah juga membersihkan ndalem, aku menjalani itu selama 1 Minggu penuh, tapi aku tidak sendiri biasanya setiap takziran di bagi dengan 2 orang. Ada beberapa macam takziran di asramaku yaitu membersihkan rumah ndalem, membersihkan halaman, membersihkan makam, membersihkan asrama dan lain sebaginya.  Dan dengan kejadian tersebut aku belajar  bahwa kita tidak boleh melanggar peraturan yang telah di tetapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun