Mohon tunggu...
Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya menyukai aktivitas membaca, menulis dan berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengundang Syahadat dengan Cinta

2 Mei 2019   06:57 Diperbarui: 2 Mei 2019   07:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kala itu menjelang malam bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, seorang guru bernama Raden Said, menggelar pertunjukkan wayang kulit di sebuah lapangan luas, di daerah Tuban, Jawa Tengah.

Terlihat, Raden Said yang mengenakan baju berwarna hitam dengan Blangkon Jawa di kepalanya bersama dengan puluhan santrinya tengah sibuk memindahkan dan meletakkan wayang kulit miliknya ke atas panggung.

"Para santri, tolong Bawa semua alat-alat wayang ini ke atas panggung, tancapkan semuanya diatas batang pisang, secara rapih dan berurutan ya nak."

"Yang lain, Monggo berjaga di setiap sudut lapangan. sambut para penonton yang datang dengan ramah ya nak"

"Nggih Kyai"

Satu persatu warga sudah mulai berdatangan. mereka disambut dengan sapa dan salam hangat dari para santri. Tak seperti bioskop, pertunjukkan ini gratis. warga pun datang tanpa karcis. Berlokasi di lapangan luas, mereka masuk secara tertib, mengisi tempat kosong, memenuhi shaff-shaff depan yang telah disediakan.

"Selamat datang, Bapak juga Ibu"

"Nggih, nak"

"Monggo silahkan duduk , Bapak/Ibu , sebentar lagi Kyai Said naik ke atas panggung, acaranya akan segera dimulai".

Pagelaran dimulai. Raden Said, memulainya dengan terlebih dahulu mengajak warga untuk berdoa bersama dan mempersilahkan warga yang beragama non-muslim untuk ikut berdoa sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing.

Raden Said memang dikenal pribadi yang sangat bijak dan toleran. Sebagai Dalang di atas panggung, tentu saja dia sangat piawai dan mahir dalam memainkan wayang kulit, Bahkan Para penonton sangat antusias saat menyaksikan pagelaran Wayang Kulit yang tengah berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun