Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Alasan Mengapa Filsafat Populer pada Masa Pandemi

4 Desember 2021   13:57 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat merupakan cabang ilmu yang dikenal sebagai pondasi ilmu pengetahuan. Kepopuleran filsafat dilatar belakangi oleh gagasan-gagasan besar yang ruwet, rumit dan terlalu abstrak. Sehingga sejak dulu filsafat menjadi cabang ilmu yang kurang di minati karena secara praktis filsafat tidak memiliki konsistensi yang jelas seperti pada ilmu lainya. Hal ini lah yang menjadikan filsafat sepi peminat terutama di lingkungan masyarakat awam. Selain itu ada juga stereotipe bahwa filsafat membuat seseorang menjadi tersesat dari ajaran agamanya. Biasanya orang yang seperti ini hanya melihat sebagian dan kurang bergaul di lingkungan pada pegiat filsafat.

Namun belakangan ini filsafat menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Beberapa fakultas yang berfokus pada ilmu filsafat seperti STIF, UI, UGM dsb naik secara signifikan. Hal ini menjadikan filsafat mulai dikenal dan sedikit demi sedikit punya daya tarik tersendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. Puncaknya adalah ketika masa pandemi covid 19 yang mengancam eksistensi manusia di dunia ini. 

Dari sinilah kebanyakan orang tertarik dengan filsafat. Ada kecemasan, ketakutan, kekhawatiran terhadap kondisi yang sulit sekali untuk diketahui kapan berakhirnya. Sains dan teknologi tentu memberikan upaya yang besar dalam penanggulangan terhadap keadaan wabah seperti ini. Tapi sains sendiri pun masih belum bisa menentukan kapan pandemi ini akan berakhir. Penelitian-penelitian di laboratorium sains mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam berperang melawan virus ini. Tapi tidak ada kepastian apakah sains akan benar-benar mampu menangani virus ini.

Di titik inilah filsafat akhirnya membuka dirinya untuk dipelajari oleh banyak kalangan. Berbeda dengan sains, filsafat tidak menawarkan sebuah kepastian karena filsafat sendiri merupakan ilmu bertanya. Sehingga ketika sains bertarung mati-matian melawan virus covid 19, filsafat dengan tenangnya mengajarkan banyak sekali manfaat dari kondisi seperti ini. Dan filsafat tidak memberikan kepastian karena kepastian itu sendiri didapatkan oleh dia yang mencari akar masalah tersebut.

Filsafat mengajarkan banyak aturan sekaligus membantu kita untuk selalu menemukan aturan baru dari aturan yang lama. Filsafat juga memberikan ketenangan hati seseorang di kondisi yang tidak tahu kapan akan berakhir. Mereka yang cemas selalu berupaya untuk menginvestasikan dananya agar pandemi ini cepat berlalu. Alhasil banyak hal yang tidak seusia dengan keinginannya dan berakhir seperti hari-hari sebelumnya.

Filsafat juga banyak berbicara tentang masa yang serupa dengan kondisi hari ini. Sehingga ketika dipelajari hampir keseluruhan dari gagasan yang ditawarkan filsafat relevan dengan keadaan. Misalnya filsafat stoa yang berbicara banyak mengenai pengendalian emosi melalui tindakan dan cara berpikir nya. Dengan demikian, masalah seperti dapat dengan mudah diatasi karena kita tidak perlu lagi khawatir akan akses terhadap ilmu yang satu ini adalah kondisi yang tidak bisa diprediksi, meningkatkan kecemasan manusia terhadap kehidupan dirinya. Sehingga mau tidak mau orang tersebut harus mencari apa esensi dia hidup di dunia ini. Dan filsafat khususnya filsafat Aksiologi berhasil melampaui harapan mereka yang dilanda kecemasan. Filsafat juga membantu pikiran jadi lebih relaks karena apa yang ditawarkan filsafat merupakan salah satu yang selama ini tidak pernah terpikirkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun