Mohon tunggu...
Ardi Fikriansyah
Ardi Fikriansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat

Tertawa tanpa sebab.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Angop = Ayo Ngopi

18 Mei 2022   12:00 Diperbarui: 18 Mei 2022   12:06 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang lelaki, yang tiap kali ada teman yang mengajaknya ngopi, ia selalu angop dan itu terjadi berulang kali setiap ngopi. Padahal, jam tidurnya melebihi batas wajar, salah seorang temannya menyebutnya training of the death. Entah apa gerangan yang membuatnya angop, atau mungkin, setiap pembicaraan atau pembahasan di setiap dia ngopi membuatnya dia angop. Atau mungkin angop adalah salah satu cermin agar supaya masalah tidak terlalu di pikirkan, lebih tepatnya tidur solusinya, sebab masalah akan teratasi dengan sendirinya alias tidak perlu solusi.

Seorang kawan, datang dengan kepala lalu lalang kebingungan sambil misuh misuh gak karuan sambil menggerutu, "Asuu kok ancene arek arek, gk iso di andalno, dijak musyawarah podo meneng kabeh!". Lelaki tadi, tambah angop menjadi jadi.
Memang segala pembicaraan apapun akan terbahas di hadapan meja kopi, entah percintaan bahkan sampai peperangan.

Salah seorang kawan lagi, sedang asik bermesraan dengan sebatang rokok dan berterbangan di antara kepulan asapnya sambil menyimak dan mengamati pembicaraan kawan lainnya. Tetapi, sekalinya ia berbicara semua terdiam mendengarkannya dan kemudian memisuhinya karena menanggapinya dengan guyonan, sekedar untuk memecah suasana niatnya sambil tertawa terbahak bahak. Kali ini lelaki tadi tidak angop melainkan ikut tertawa.

Gak ada angin gak ada apa, tiba tiba lelaki yang hoby angop tadi nyeletuk, ngomong ngalor ngidul sambil cengengesan, berusaha untuk mengajak kawannya untuk menertawakan masalahnya. "Masalah silahkan di pikirkan, tapi alangkah baiknya mari kita tertawakan", sambil tertawa ngakak gk karuan. Akan tetapi, semua harus tepat pada tempatnya, lelaki yang suka angop tadi, suka dengan gurauan dan candaan, tetapi bukan berarti dia bahan tertawaan orang.

Siapapun butuh hiburan. Ingat, hiburan bukan bullyan, memang suka aneh, ketika terjadi pembullyan malah di anggap hiburan. Ada yang berusaha menghibur, tapi dengan cara bullyan, ingin jadi tukang lawak malah cara ngomongnya kurang dari akhlak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun