Mohon tunggu...
Ardi Winata Tobing
Ardi Winata Tobing Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk mengingat.

Prokopton.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjangkau Pelamar via WhatsApp: Solusi Instan hingga Dituduh Penipu

11 Maret 2018   13:13 Diperbarui: 11 Maret 2018   15:29 8804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak punya bakat melawak sehingga masa depan saya tidak akan secerah komedian Haji Bolot setelah sesi panggilan tersebut.

SMS juga serupa. Selain memerlukan biaya tambahan, pesan berbayar juga memiliki kelemahan pada batas karakter pesan.  Padahal sebuah pesan undangan seleksi memuat banyak informasi; mulai dari basa-basi pembuka, lokasi, jam, hingga keterangan tambahan yang harus dipatuhi calon peserta sebelum turun ke medan uji.

E-mail jadi alternatif pilihan. E-mail bisa menjangkau kandidat dalam jumlah banyak tanpa batas konten. Namun e-mail bukan tanpa kelemahan. Pengalaman membuktikan jika pelamar tidak secara rutin memeriksa e-mail masuk. Ada jeda waktu panjang untuk memeriksa kotak surel. Sehingga undangan seleksi via e-mail tidak akan efektif jika pelaksanaan tes akan berlangsung dalam waktu dekat dan membutuhkan konfirmasi kehadiran segera. Akan ada banyak kandidat yang  melewatkan undangan padahal sudah lolos dari seleksi pemberkasan.

Saya yang belum punya banyak pengalaman terpaksa harus mencari cara mengakali kendala itu. Tapi Google yang biasanya punya jawaban untuk banyak pertanyaan rupanya sedang tak bersolusi. Tidak ada cara spesifik yang bisa dipakai untuk permasalahan menjangkau kandidat dalam jumlah banyak, apalagi dengan keterangan tambahan "jika tes akan dilaksanakan dalam waktu dekat".

Saya sempat terpikir untuk menggunakan sosial media Facebook, tapi jelas akan sangat merepotkan jika harus mencari ribuan akun dalam waktu singkat, belum lagi mengkoordinasikannya. Tapi justru dari ide menggunakan sosial media itu saya mendapat akal: mengapa tidak menggunakan WhatsApp saja?

1200x630bb-5aa411e1ab12ae6cce60a012.jpg
1200x630bb-5aa411e1ab12ae6cce60a012.jpg
Dengan user aktif mencapai 1.5 miliar manusia, muncul dugaan pribadi jika lebih dari separuh kandidat harusnya memiliki nomor ponsel yang terkoneksi dengan WA.

Timbulnya satu ide selalu berbarengan dengan mekarnya masalah baru.

Akan diperlukan banyak waktu untuk menyimpan nomor ponsel dan mensinkronisasikannya dengan kontak WA.

Tapi itu hanya sebentar saja jadi kendala ketika saya ingat jika Google Mail menyediakan fitur sinkronisasi kontak ponsel dengan e-mail.

screenshot-1-5aa41185bde5757c53635945.png
screenshot-1-5aa41185bde5757c53635945.png
Saya tidak perlu mengetik belasan digit angka, cukup dengan copy>paste data nomor ponsel kandidat ke Google Contacts, lalu lewat pengaturan sinkronisasi di ponsel, saya menyelaraskan kontak di surel dengan kontak ponsel. Memang dibutuhkan waktu sekitar beberapa puluh menit untuk meng-copas nomor (dari list data yang diunggah oleh pelamar) ke kontak e-mail, namun dibandingkan dengan mengetik manual ribuan nomor (plus kemungkinan salah pengetikan), jelas cara ini jauh lebih efisien dan nir-kesilapan.

screenshot-2-5aa41264f133444bb86bc803.jpg
screenshot-2-5aa41264f133444bb86bc803.jpg
Setelah seluruh kontak tersimpan, voila, hanya perlu beberapa menit saja dan ribuan nomor yang ada di Google Contacts sudah terekspor ke perambah pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun