Setiap tahun, jutaan orang di Indonesia memasuki dunia kerja dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai passion. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), per Februari 2024, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,2 juta orang. Sementara itu, perusahaan terus membuka lowongan dan mencari kandidat terbaik. Lantas, mengapa jurang antara pencari kerja dan kebutuhan perusahaan masih lebar?
Salah satu jawabannya: banyak pencari kerja mengabaikan hal-hal “kecil” yang ternyata sangat penting bagi perusahaan. Hal-hal ini sering kali tidak diajarkan di bangku sekolah atau kuliah, tapi justru jadi penentu dalam proses rekrutmen.
1. Penulisan dan Tampilan CV yang Sembarangan
Hal pertama yang sering diabaikan adalah tampilan dan isi curriculum vitae (CV). Banyak pelamar mengirimkan CV yang panjang, berantakan, atau malah terlalu singkat tanpa informasi esensial.
📌 Mengapa ini penting?
Menurut riset dari CareerBuilder (2022), 75% HRD hanya butuh waktu 6 detik untuk menilai apakah sebuah CV layak dibaca lebih lanjut atau tidak. CV yang penuh kesalahan ejaan, tidak rapi, atau terlalu umum akan langsung dieliminasi, tak peduli seberapa pintar pelamarnya.
🎯 Tips:
Gunakan desain yang bersih dan profesional
Cantumkan informasi penting: pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian
Hindari kata-kata klise seperti “bekerja keras” tanpa bukti konkret
2. Alamat Email Tidak Profesional
Coba perhatikan dua alamat email ini:
anakgaul123@gmail.com vs rahmawati.nur@gmail.com
Perusahaan mana pun tentu akan lebih mempertimbangkan yang kedua.
📌 Mengapa ini penting?
Alamat email mencerminkan kesan pertama. Menggunakan email yang kekanak-kanakan atau tidak formal menunjukkan bahwa pelamar belum siap untuk lingkungan profesional.
🎯 Tips:
Gunakan nama asli Anda (atau kombinasi nama dan angka) dalam format email profesional. Hindari nama samaran atau julukan.