Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hati-Hati Wahai Guru! 7 Perilaku yang Kita Anggap Sepele Ini Sudah Termasuk Merundung Peserta Didik Kita Sendiri

24 Februari 2025   21:00 Diperbarui: 21 Februari 2025   17:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-6851181/oknum-guru-dan-siswa-di-bengkulu-lakukan-bullying-hingga-korban-takut-sekolah)

Guru adalah sosok yang dihormati dan dipandang sebagai teladan dalam dunia pendidikan. Namun, tanpa disadari, beberapa perilaku yang dianggap sepele oleh guru justru dapat berdampak negatif pada peserta didik. Perilaku tersebut bahkan dapat dikategorikan sebagai bentuk perundungan (bullying) terhadap siswa. Padahal, peran guru seharusnya membimbing, mendidik, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Berikut adalah 7 perilaku yang sering dianggap sepele namun termasuk dalam kategori merundung peserta didik.

1. Menggunakan Kata-Kata Kasar atau Merendahkan

Kata-kata yang keluar dari mulut guru memiliki dampak yang besar terhadap psikologis siswa. Menurut psikolog pendidikan, Dr. Elizabeth Santosa, M.Psi., Psi., penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan seperti "kamu bodoh", "tidak berguna", atau "tidak akan pernah berhasil" dapat merusak rasa percaya diri siswa. Data dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menunjukkan bahwa 22% kasus kekerasan verbal di sekolah dilakukan oleh guru. Kata-kata negatif ini dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan hingga dewasa.

2. Mempermalukan Siswa di Depan Kelas

Mempermalukan siswa di depan teman-temannya, misalnya dengan mengejek hasil pekerjaannya atau menyoroti kesalahannya secara berlebihan, adalah bentuk perundungan psikologis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, siswa yang sering dipermalukan di kelas cenderung mengalami penurunan motivasi belajar dan merasa terisolasi secara sosial. Guru seharusnya memberikan kritik yang membangun secara privat, bukan di depan umum.

3. Mengabaikan atau Mengucilkan Siswa Tertentu

Mengabaikan siswa tertentu, baik secara sengaja atau tidak, dapat membuat mereka merasa tidak dihargai. Psikolog anak, Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, menjelaskan bahwa pengabaian adalah bentuk perundungan pasif yang dapat menyebabkan siswa merasa tidak berharga. Misalnya, tidak memanggil nama siswa saat memberikan kesempatan berbicara atau selalu mengabaikan pendapatnya. Hal ini dapat memicu rasa rendah diri dan depresi pada siswa.

4. Memberikan Hukuman Fisik yang Tidak Mendidik

Meskipun sudah dilarang, masih ada guru yang memberikan hukuman fisik seperti mencubit, memukul, atau menyuruh siswa berdiri di depan kelas dalam waktu lama. Data dari KPAI menunjukkan bahwa 15% kasus kekerasan fisik di sekolah melibatkan guru. Hukuman fisik tidak hanya melukai tubuh, tetapi juga mental siswa. Menurut UNICEF, hukuman fisik dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi pada anak.

5. Membanding-Bandingkan Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun