Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yang Tak Banyak Disadari Masyarakat Tentang Fenomena Tambang Ilegal di Indonesia

1 Desember 2024   08:04 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220725161210-85-825891/pemerintah-ungkap-2700-tambang-ilegal-di-indonesia)

Fenomena tambang ilegal di Indonesia menjadi salah satu isu lingkungan dan sosial yang kompleks. Meskipun sering dibahas di media, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari dampak jangka panjang yang ditimbulkan. Selain merusak lingkungan, tambang ilegal juga memengaruhi perekonomian, menciptakan ketidakadilan sosial, dan memicu konflik di berbagai daerah.

A. Definisi dan Skala Tambang Ilegal

Tambang ilegal mengacu pada kegiatan penambangan yang dilakukan tanpa izin resmi dari pemerintah. Fenomena ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023 mencatat terdapat lebih dari 2.700 titik tambang ilegal di seluruh Indonesia, dan jumlah ini terus bertambah setiap tahun.

Aktivitas tambang ilegal melibatkan berbagai jenis mineral, mulai dari batu bara, emas, nikel, hingga pasir. Keuntungan besar yang dihasilkan menjadi salah satu alasan utama mengapa tambang ilegal sulit diberantas, meskipun risikonya sangat tinggi baik bagi penambang maupun lingkungan.

B. Dampak Lingkungan yang Luput dari Perhatian

Salah satu dampak utama tambang ilegal adalah kerusakan lingkungan yang masif. Proses penambangan yang tidak terkontrol menyebabkan deforestasi, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem. Contohnya, kasus tambang emas ilegal di Gunung Pongkor, Jawa Barat, yang menggunakan merkuri dalam proses pengolahannya. Merkuri ini kemudian mencemari sungai-sungai di sekitarnya, mengancam kesehatan masyarakat dan kehidupan biota air.

Ahli lingkungan, Dr. Jatnika Surono, menyebutkan bahwa "Tambang ilegal sering kali meninggalkan lahan kritis yang sulit untuk direhabilitasi. Efeknya bisa dirasakan hingga puluhan tahun ke depan, bahkan melampaui generasi." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, yang sering kali diabaikan dalam aktivitas tambang ilegal.

Dimensi Sosial dan Ekonomi yang Tersembunyi

Selain dampak lingkungan, tambang ilegal juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar. Di satu sisi, tambang ilegal sering dianggap sebagai "penyelamat ekonomi" bagi masyarakat miskin di daerah terpencil. Namun, manfaat ekonomi ini bersifat sementara dan tidak berkelanjutan. Penambang sering kali bekerja dalam kondisi yang berbahaya tanpa perlindungan keselamatan, dengan upah yang jauh di bawah standar.

Di sisi lain, tambang ilegal merugikan negara. Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), potensi kerugian negara akibat tambang ilegal mencapai Rp 30 triliun per tahun. Pendapatan dari sumber daya alam yang seharusnya masuk ke kas negara justru hilang akibat aktivitas ilegal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun