Mohon tunggu...
Muhammad Ardian Syahrul Arifin
Muhammad Ardian Syahrul Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Lingkungan dalam Perkembangan Karakter Anak

9 Juni 2022   18:36 Diperbarui: 9 Juni 2022   18:39 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir -- akhir krisis moral yang terjadi di bangsa ini semakin marak yang kebanyakan dari kalangan anak -- anak. Banyak dari mereka menjadi peran utama dalam beberapa kasus kriminal yang mereka perbuat. 

Beberapa kasus kriminal yang sering terjadi seperti pembunuhan, bulliying, pemerkosaan dan beberapa kasus criminal lainnya. Krisis moral yang kebanyakan terjadi pada anak -- anak merupakan masalah serius yang harus diselesaikan. 

Perilaku buruk dari anak didapatkannya dari lingkungan sekitarnya. Kebanyakan dari mereka melakukan hal tercela tersebut karena mereka menganggap hal tersebut merupakan hal yang baisa di lingkungannya.

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter pada anak. Pembentukan karakter pada anak dilakukan dengan cara mengikuti dan meniru apa saja yang dilakukan oleh orang disekitarnya. Anak terus berinteraksi sembari mengamati sekitarnya untuk keberlangsungan hidupnya. Menurut Mussen anak akan mengamati kemudian mereka akan meniru perilaku -- perilaku yang tampak dihadapannya. Hal ini disebabkan karena anak memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi yang biasa disebut dengan masa peka oleh Montessori (Suryadi, 2016). 

Masa peka ini merupakan masa di mana anak memiliki rasa ketertarikan yang tinggi kepada setiap hal yang mereka lihat maupun yang mereka dengar. Selain itu perkembangan karakter pada anak juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman yang mereka dapatkan. Anak akan belajar dari pengalaman yang mereka dapat dari lingkungan sekitarnya, jika lingkungan

Setiap anak memiliki potensi masing - masing yang mereka dapat sejak lahir. Di mana potensi -- potensi mereka yang akan menjadi suatu kelebihan mereka dengan yang lain. Lingkungan sekitar mereka memiliki peran sangat penting dalam pengembangan potensi anak kedepannya di mana baik atau buruknya potensi mereka ditentukan oleh lingkungan sekitarnya. 

Apabila mereka mendapatkan stimulus positif maka positif maka mereka akan menjadi pribadi yang baik, sebalikanya, jika mereka mendapatkan stimulus negatif maka mereka akan memiliki kepribadian yang buruk ataupun jahat. 

Kepribadian buruk di sini didapatkan anak dari lingkungannya, misal orang di sekitarnya memberikan contoh yang buruk baik sengaja maupun tidak sengaja, anak akan merekam perilaku buruk yang mereka lihat maupun dengar tersebut merupakan hal yang biasa atau lumrah dilakukan oleh seseorang dalam bertindak atau berperilaku.

  1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan faktor terpenting dalam pembentukan karakter pada anak, karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang di mana anak mendapatkan pengalaman sosial pertamanya. dalam keluarga anak akan belajar bagaimana berperilaku terhadap orang lain. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter anak. 

Jika orang tua memberikan pola asuh yang tepat maka anak akan memiliki pribadi yang baik, begitu juga sebaliknya, jika orang tua bersikap acuh terhadap perkembangan anak, maka anak tersebut akan tidak dapat menentukan mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang kurang baik. Menurut Kusuman, Sutadji dan Tuwoso (2014, p. 2) menyatakan bahwa dukungan orangtua merupakan bentuk peran orangtua dalam meningkatkan pencapaian kompetensi peserta didik.

Orang tua sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter pada anak. Orang tua harus bisa memberikan suasana belajar dalam keluarga menjadi menarik pada anak. 

Dengan adanya suasana yang menarik ataupun kondusif maka dalam pembentukan karakter anak akan menjadi baik. Orang tua memiliki peran sebagai guru pertama anak. Anak akan belajar banyak hal dari orang tuanya. Mereka akan menirukan sikap atau perilaku yang dilakukan oleh orang tuanya. 

Oleh karena itu orang tua harus bisa memberikan contoh yang kepada anak. Orang tua harus bisa mengarahkan kepada hal -- hal yang baik, dan bagaimana berperilaku baik kepada orang lain. Pembentukan karakter anak pada keluarga dapat menentukan bagaimana anak tersebut berperilaku dengan orang lain.

  1. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan interaksi sosial kedua yang didapatkan oleh anak. Mereka akan bertemu dengan orang -- orang baru yang memiliki latar belakang yang berbeda. 

Mereka akan menirukan apa saja yang dilakukan orang -- orang di sekitarnya termasuk guru dan teman sebaya. Dalam hal ini guru berperan sebagai mentor atau sebagai pengganti orang tua mereka selama di sekolah dan teman sebaya berperan sebagai partnet yang baik bagi anak.

Menurut Titin, Nuraini dan Supriadi, (2014) di sekolah anak tidak hanya diajarkan menganai pelajaran umum namun mereka diajarkan berbagai aspek lain diantaranya yaitu pembentukan sikap, kebiasaan, belajar bersama kelompok, belajar menahan diri, dan lain sebagainya. Selain itu sekolah menjadi sarana yang tepat untuk anak dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki. 

Di sekolah seharusnya mereka mendapatkan fasilitas yang tepat untuk dapar mengembangkan potensi mereka. Guru sebagai mentor atau pengarah harus bisa bagaimana cara mengembangkan potensi pada anak yang berbeda beda. Guru tidak boleh menilai anak dari satu potensi yang sama, karena mereka belum tentu memiliki potensi dalam bidang tersebut.

  1. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat luas merupakan tempat di mana pembentukan karakter pada anak sangatlah penting. Dalam lingkungan masyarakat anak akan bertemu dengan orang -- orang baru yang cakupannya lebih luas. 

Mereka akan mendapatkan nilai -- nilai baru dari orang yang mereka temui. Selain itu lingkungan masyarakat sebagai tempat praktek anak berperilaku untuk berperilaku. 

Anak akan belajar banyak hal dari orang yang mereka temui yang menentukan kepribadian anak baik atau buruk. Jika mereka bertemu dengan orang -- rang yang baik maka ereka akan berperilaku dengan baik, sebaliknya, jika yang mereka temui adalah orang -- orang yang buruk atau jahat mereka akan berperilaku tidak baik. 

Dalam hal ini orang harus melakukan kontrol terhadap pergaulan anak. Orang tua harus mempedulikan pergaulan anak, jangan sampai anak memasuki pergaulan yang yang salah yang nantinya membuat anak berperilaku buruk kepda orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun