Kasus COVID-19 di Indonesia pertama kali diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020) yaitu dua orang WNI yang berdomisili di Depok. Bertepatan dengan mulai menyebarnya COVID-19 di Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan surat edaran tentang pencegahan COVID-19 pada satuan pendidikan pada hari Minggu (9/3/2020).
Dengan diadakannya pembelajaran jarak jauh (PJJ), banyak anak dan remaja yang mengalami kebosanan dengan rutinitas yang monoton di rumah. Sehingga banyak dari mereka yang mengusir rasa bosan tersebut dengan menggunakan gawai yang mereka miliki, salah satunya adalah dengan bermain game online. Tercatat pada akhir Maret 2020, pengunduhan video game pada ponsel meningkat sekitar 75 persen dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, waktu penggunaan dari video game tersebut meningkat sekitar 47 persen.
Cara Mengatasi Kecanduan Game Online di Masa Pandemi COVID-19
 Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak dan remaja mengalami kecanduan game online, salah satu faktor yang cukup berpengaruh adalah kurangnya self control atau pengendalian diri pada  anak dan remaja tersebut yang menyebabkan ketidakmampuannya dalam mencegah dampak negatif yang bisa ditimbulkan saat bermain game online dalam jangka waktu yang lama dan intensitas bermain yang cukup banyak.
Implementasi self control ini digunakan untuk memodifikasi perilaku seseorang, dalam kasus ini dari seseorang yang mengalami kecanduan game online menjadi seseorang yang bisa mengendalikan kebiasaan bermain game online. Penerapan self control dalam modifikasi perilaku antara lain dengan pemberian tujuan dan arah tujuan yang jelas, kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi dan mengantisipasi keadaan dengan bauk, penumbuhan rasa percaya diri, pemberian stimulus pengubahan pola pikir dan perilaku, pengajaran cara mengatasi frustasi dan ledakan emosi, menumbuhkan inisiatif tinggi dalam diri, kemampuan mengontrol keputusan pribadi, dan pemberian reward pada diri sendiri, serta implementasi dari self control ini disesuaikan dengan usia yang bersangkutan.
Hubungan Self Control dengan Kecanduan Game OnlineÂ
 Berdasarkan hasil penelitian, hubungan kemampuan self control dengan kecanduan game online memiliki kekuatan hubungan yang sedang dan negatif (pada tingkat remaja). Hubungan yang sedang disebabkan karena remaja biasanya masih labil dan mencari jadi diri yang bersamaan dengan meningkatkan self control pada dirinya. Memiliki hubungan negatif berarti apabila individu memiliki tingkat self-control yang tinggi maka tingkat kecanduan game online individu tersebut rendah begitupun sebaliknya.
Dengan kata lain, penerapan self control pada seseorang yang memiliki kecanduan terhadap game online sangatlah penting, karena kemampuan self control membantu menurunkan tingkat kecanduan game online pada seorang individu.
Apa yang bisa dilakukan masyarakat?
 Kita semua sama-sama mengetahui bahwa anak dan remaja adalah aset masa depan, karena merekalah yang akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya sekaligus melanjutkan pembangungan negara kita tercinta ini. Untuk mengurangi serta mencegah tingginya tingkat kecanduan game online pada masa pandemi COVID-19 diperlukan peran serta dari beberapa pihak seperti kader dari LSM yang berfokus pada masalah anak dan remaja, pihak keluarga dan pihak sekolah yang bersama-sama menjaga perkembangan anak dan remaja, serta penduduk setempat yang turut membersamai lingkungan hidup anak dan remaja tersebut.