Mohon tunggu...
Ardhika Putra
Ardhika Putra Mohon Tunggu... -

communication professional - \r\ntourism planner

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tahun 2020 Bank-Bank Asing Akan Serang Indonesia

7 Oktober 2014   03:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14126031101646304463

Mungkin banyak orang yang yang kurang ngerti apa itu konsolidasi perbankan. Sama, saya juga awalnya kurang aware dengan perbankan. Mencari referensi sana-sini. Ternyata perbankan Indonesia sekarang ini tertinggal jauh dari perbankan Negara lain. Jika hal ini terus terjadi, bisa-bisa bank nasional di Indonesia kalah saing sama bank-bank asing. Apalagi di tahun 2020 akan ada MEA perbankan.

Mungkin masih banyak orang yang tidak tahu tentang MEA perbankan. Saya juga awalnya kurang paham dengan MEA. Tapi setelah ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman, ternyata MEA itu Masyarakat Ekonomi Asean yang saya pahami MEA itu memudahkan transaksi ekonomi antar negara di Asean. Jika misalnya MEA udah digalakan, pertanyaannya siap tidak kita Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara Asean khususnya dalam perbankan?

Saya mendapatkan perbandingan, bank Mandiri sebagai bank BUMN yang punya aset terbesar masih kalah jauh sama bank lain di Negara ASEAN. Bahkan jika aset bank-bank BUMN digabungkan, masih kalah jauh dari total aset DBS. Gimana mau bisa bersaing kita jika misalnya keadaan selalu seperti ini?

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar kita bisa bersaing dengan bank dari Negara lain? Salah satu caranya yaitu Konsolidasi Perbankan! Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan bahwa negara yang sedang membangun seperti Indonesia sangat membutuhkan policy bank (bank khusus). Secara pribadi, dirinya mengaku mendukung konsolidasi perbankan karena kebutuhannya yang mendesak. Cek referensi:

http://properti.kompas.com/index.php/read/2014/10/03/120448021/Pemerintah.Harus.Tegas.Dorong.Konsolidasi.Perbankan.

Lalu ada pula pengamat perbankan Universitas Gadjah Mada (UGM) Paul Sutaryono dan periset senior Network Market Investor (NMI), Fadli Setiawan. Mereka setuju jika konsolidasi perbankan harus segera dilaksanakan terhadap bank-bank besar agar mampu bersaing dengan bank-bank asing yang dari skala asetnya sudah jauh lebih besar. Kata mereka juga kalau konsolidasi perbankan tidak hanya bank BUMN yang wajib bergabung, tapi juga Bank Pembangunan Daerah, bank-bank yang masuk kategori BUKU I, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sumbe:

http://sinarharapan.co/news/read/141001102/perbankan-nasional-wajib-konsolidasi-span-span-

Tidak tanpa alasan untuk menjalankan Konsolidasi perbankan. Karena dengan konsolidasi perbankanakan memperkuat struktur permodalan, infrastruktur dan likuiditas bank. Agar perbankan kita tidak kalah saing jika misalnya nanti MEA sudah digalakan. Tentu kita gamau kan kalo misalnya perbankan kita khususnya tertinggal dari perbankan Negara lain di ASEAN? Maka ayo kita dukung dan kawal agar konsolidasi perbankan bisa terealisasikan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun