Mohon tunggu...
Kebijakan Pilihan

Haruskah Meningkatkan Produksi Minyak Goreng Nasional dengan Deforestasi?

17 Mei 2018   01:35 Diperbarui: 25 Mei 2018   00:33 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandungan dalam minyak ini bervariasi, mulai dari 99% triasilgliserol, asam lemak tak jenuh ganda 59%, asam lemak tak jenuh tunggal 24%, dan asam lemak jenuh 13%. Hal yang menarik, minyak jagung tidak dapat berasa "tengik" dalam waktu yang cukup lama karena mengandung gamma-tokoferol dan alfatokoferol yang tinggi.

Ditinjau dari segi suhu, minyak ini mulai menguap atau mengeluarkan asap pada suhu 204-213oC sehingga dapat digunakan untuk memasak berbagai makanan. 

Manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi minyak ini adalah terjaganya kesehatan kulit karena mengandung asam linoleat, kebal terhadap penyakit ginjal dan pencernaan karena mengandung Icosanoid, dan terjaganya kolestrol dalam darah.

Melalui uraian-uraian diatas, kita tentu berfikir kembali terkait deforestasi terhadap hutan tropis menjadi perkebunan sawit demi memenuhi pasokan minyak goreng yang tinggi. 

Padahal minyak goreng tidak hanya didapatkan dari minyak sawit saja, tapi juga larva kumbang, jagung, dan biji bunga canola yang bahkan lebih unggul daripada minyak sawit baik dari segi manfaat maupun kandungannya. 

Kebijakan pemerintah untuk melepaskan hutan tropis dengan harga yang murah kepada pihak asing pun kini harus direka ulang demi tetap terjaganya rumah bagi flora dan fauna khas Indonesia. 

Selain itu, berkurangnya hutan tropis berdampak terhadap meningkatnya kandungan CO dan CO2 serta bertambah panasnya temperatur bumi. Sehingga dengan segala pertimbangan yang telah disebutkan praktik deforestasi demi meningkatnya produksi minyak goreng perlu dikaji ulang agar tidak merusak hutan Indonesia.

Salam Penulis Muda,

Ardhi Kamal Haq

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun