Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mudahnya Menerbitkan Buku

1 Februari 2023   21:48 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah membaca sebuah artikel yang mana tertulis di dalamnya, "seorang belum sah dikatakan sebagai penulis jika ia belum menerbitkan sebuah buku". Benarkah begitu? Menurut saya tidak. Karena menjadi penulis tidak sebatas menerbitkan buku. Bisa jadi dia menulis di surat kabar, atau blog, atau media lainnya tanpa harus menerbitkan buku.

Menerbitkan buku adalah pilihan. Namun kebanyakan penulis akan merasa senang atau puas jika ia telah menghasilkan karya dalam bentuk buku. Semua kembali pada tujuan awal menulis. Apakah ingin punya karya, atau hanya sekadar memenuhi tuntutan pekerjaan.

Saya masih menenmui orang yang sudah banyak menulis namun belum tahu caranya menerbitkan buku. Yang jamak tersebar adalah untuk bisa menulis buku, penulis harus bisa tembus pada standar penerbit. Misalkan penerbit yang mencari naskah non fiksi, namun tulisannya fiksi atau sebaliknya. Maka sudah pasti naskahnya akan ditolak penerbit.

Atau sudah sesuai dengan genre penerbit, namun tulisannya masih jauh dari keinginan pasar yang ditetapkan oleh penerbit. Bagi penulis pemula, naskah yang diterima penerbit itu seperti pecah telur. Ibarat seorang pedagang yang sedari tadi buka toko, baru ada satu orang yang membeli barang dagangannya. Hal-hal seperti inilah yang membuat penulis pemula menjadi malas meneruskan tulisannya. Karena tak kunjung diterima oleh penerbit, membuatnya bosan.

Bukan berarti naskah Anda yang ditolak itu tidak bagus. Jenis tulisan apapun pasti punya peminat bacanya masing-masing. Saya sendiri, tidak menyangka dua buku saya nangkring di Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Sebelumnya saya sendiri masih belum percaya diri terhadap buku yang akan saya terbitkan.

Ini menunjukkan bahwa buku saya bermanfaat dan layak dibaya khalayak umum. Dan alhamdulillah buku kedua saya sudah dibeli untuk kali keduanya oleh Perpusnas. Mengambil data Perpusnas digital dari aplikasinya, hingga saat ini buku pertama saya sudah dibaca sebanyak 415 kali yang diterbitkan tahun 2000, dan buku kedua saya telah dibaca sebanyak 364 kali dengan daftar tunggu sebanyak 80 user, yang diterbitkan tahun 2001.

Inilah yang ingin saya sampaikan kepada Anda, yang masih berharap karya Anda bisa dibukukan, janganlah putus asa jika naskah Anda ditolak oleh penerbit. Anda dapat menerbitkan buku Anda sendiri secara self publishing. Semakin kesini, banyak bermunculan penerbit indie yang Anda dapat menerbitkan buku dengan pilihan paket penerbitan yang disesuaikan dengan kondisi dompet Anda.   

Dari harga yang paling murah sampai yang premium. Saya akan beberkan harga yang ditetapkan di penerbit tempat saya bekerjasama untuk menerbitkan buku saya. Namun saya tidak menyebutkan nama penerbitnya agar tidak terkesan ajang promosi dalam artikel ini. Dari mulai yang gratis hingga harga sultan.

Paket Indie Rasa Mayor

Paket ini tidak berbayar alias gratis. Syaratnya Anda sudah punya naskah yang siap terbit. Anda hanya menunggu 1 bulan untuk melihat apakah naskah Anda lolos seleksi atau tidak. Jika diterima, naskah Anda diterbitkan menjadi buku ber-ISBN. Dan Anda mendapat royalti sebesar 10% dari setiap buku yang terjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun