Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Layaknya Bersikap terhadap Guru

7 Oktober 2021   01:14 Diperbarui: 7 Oktober 2021   01:16 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pexels/ Ahmed Aqtai

Memang benar ungkapan yang mengatakan bahwa buku adalah gudang ilmu, akan tetapi tidak semua bahasa buku bisa anda pahami dan kuasai dengan benar. Banyak pembahasan ilmiah dalam buku yang membutuhkan bimbingan seorang guru, agar pembaca terhindar dari kesalah-pahaman atas apa yang dimaksud oleh penulis buku itu. Ringkasnya, ilmu pengetahuan haruslah ditimba dari seorang guru.

Kesuksesan menuntut ilmu dapat diukur dari sejauh mana anda bersikap terhadap guru anda. Sebesar apa anda menaruh rasa hormat, menghargainya, memuliakannya, dan bersikap ramah terhadapnya. Diantaranya; jika anda sedang berbicara padanya, maka dengarkanlah dengan seksama penjelasannya, dan jangan menyela pembicaraannya.

Jika anda ingin menanyakan sesuatu padanya, bersikaplah yang baik dengan tidak mendesaknya menjawab pertanyaan anda. Juga tidak mengajaknya untuk berdebat. Tidak mendahuluinya berbicara, dan jangan banyak bicara. Bahkan jika anda sedang berjalan dengannya, maka janganlah mendahuluinya berjalan, kecuali anda terburu karena sesuatu yang sangat penting, dengan meminta izin terlebih dahulu.

Jangan banyak bertanya khususnya pada khalayak ramai, karena hal itu dapat membuatnya bosan, dan anda akan rentan terjatuh dalam kesombongan. Jangan sekali-kali memanggilnya dengan sebutan namanya saja, atau nama dan julukannya. Melainkan dengan kata sapaan "Pak.." atau "Ustadz.." dan yang sejenisnya. Dan tidak memanggilnya dari kejauhan, kecuali pada keadaan yang darurat.

Hakikatnya, guru anda adalah pengganti orangtua anda saat anda berada di sekolah. Maka sebagaimana anda hormat kepada kedua orangtua anda, begitu juga anda perlakukan guru anda. Berusahalah untuk menunjukkan wajah gembira dihadapannya tengah ia masuk kelas untuk mengajarkan mata pelajaran yang dibawanya.

Bak kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat, suatu ketika akan jatuh juga. Begitu juga guru, pasti pernah salah dihadapan anda. Karena tidak ada manusia yang sempurna, atau bersih dari kesalahan. Maka jika ia bersalah, janganlah sampai menjatuhkan kedudukannya. Karena hal itu hanya akan menjadi penghalang masuknya ilmu pengetahuan kepada anda.

Hindarilah hal-hal yang dapat membuatnya kesal, maka mintalah izin dulu sebelum melakukan sesuatu. Jika ia rela untuk anda melakukannya, maka lakukanlah. Namun jika ia tidak rela untuk anda lakukan, maka janganlah diperbuat. Bukan perbuatan yang baik pula jika anda berniat untuk menguji kemampuan ilmiahnya.

Jika anda merasa ingin untuk berganti guru, maka mohonlah izin padanya. Maka yang demikian itu lebih baik. Memelihara sikap hormat anda kepadanya dan lebih menjaga hatinya agar tetap mencintai dan menyayangi anda. Juga jangan bersikap berlebihan dalam menghormatinya, seperti membungkukkan badan ketika menyapanya, dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat

*) Disarikan dari kitab Hilyah Thalibil Ilmi, Bakr Bin Abdullah Abu Zaid, Bab Menghormati Guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun