Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Memahami Cara Penyusunan Kalimat dalam Bahasa Arab

24 Februari 2020   17:15 Diperbarui: 16 Juni 2021   10:32 13693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Cara Penyusunan Kalimat dalam Bahasa Arab. | Sumber gambar: Pixabay

Subjek, predikat dan objek menjadi elemen utama dalam pembuatan sebuah kalimat. Itu seminimalnya sebuah kalimat atau kumpulan kata yang bisa disebut kalimat. Satu lagi, kumpulan kata itu haruslah dimengerti oleh orang yang mendengar atau membaca.

Misal kumpulan kata-kata seperti; "baju tanah langit kursi." Seketika orang datang pada anda lalu mengucapkan "kalimat" tersebut, mengertikah anda? Tentu anda akan bingung dan bertanya-tanya, apa maksud orang tersebut. Begitulah, syarat sebuah kalimat salah satunya adalah dimengerti oleh orang yang membaca.

Tak jauh berbeda ketika anda akan membuat kalimat dalam bahasa arab. Tentukanlah subjek dan predikatnya. Ada predikat yang membutuhkan objek dan ada pula yang tidak membutuhkan objek. Dalam bahasa arab disebut muta'addy (membutuhkan objek) dan lazim (tidak membutuhkan objek.)  

Baca juga: 6 Cara Menyusun Kalimat dan Paragraf yang Efektif

Misalnya kalimat "saya sedang tidur," atau "anaamu" dalam bahasa arabnya. Kata "saya" berperan sebagai subjek dan "tidur" menjadi predikatnya. Kalimat ini sudah menjadi kalimat efektif, atau dalam bahasa arab disebut "jumlatul mufidah." Walau kalimat tersebut tidak mempunyai objek, namun telah dapat dipahami oleh pendengar karena kata kerja yang dipakai adalah muta'addy.

Contoh lainnya kalimat "saya telah mengambil sebuah kitab" atau "akhoztu alkitab" dalam bahasa arab. Kalimat ini membutuhkan objek karena kata kerja yang dipakai adalah lazim. Jika ditulis kalimat "saya telah mengambil" tentu masih menyisakan tanda tanya pada orang yang membacanya atau mendengarnya.

Baca juga: Menyusun Kalimat dalam Bahasa Arab Hampir Sama dengan Bahasa Indonesia

Orang akan bertanya, "mengambil apa?" atau "apa yang diambil?" Berarti kumpulan kata itu masih belum bisa dikatakan sebuah kalimat. Nah, sekarang kita akan membahas penyusunan kalimat dalam bahas arab.

Penulisan kalimat dalam bahasa arab terbagi dua, disebut jumlah ismiyah (kalimat yang diawali dengan kata benda) dan jumlah fi'liyah (kalimat yang diawali dengan kata kerja.)

Contoh jumlah ismiyah seperti "Albaitu Jamiilun" artinya rumah itu indah. Subjeknya "albaitu" dan "jamiilun" sebagai predikatnya. Yang perlu menjadi perhatian adalah subjek  dan predikatnya harus sama dalam hal jenis dan bilangan.

Baca juga: Bahasa Arab (Macam-macam Huruf Jar dan Penggunaannya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun