Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Perlu Beri Ruang Khusus bagi Pendidikan

18 Januari 2018   23:20 Diperbarui: 18 Januari 2018   23:56 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan sebagai ujung tombak peradaban suatu bangsa. Semakin banyak orang yang berpendidikan pada satu Negara maka semakin banyak pula orang-orang yang mempunyai pola pikir terdidik. Manusia sebagai motor pembangunan Negara hendaknya memiliki bekal pendidikan yang memadai. Fenomena dunia pendidikan saat ini, masih banyak ditemui mereka yang tidak sampai menamatkan sekolahnya karena keterbatasan ekonomi. Ada juga anak yang memiliki kemampuan belajar dengan baik, namun tidak mendapat bantuan dana pendidikan dari manapun. Hal-hal semacam ini menjadi riskan.

Namun, setidaknya pendidikan saat ini mulai mengarah pada perbaikan. Sejak tahun 2005, anggaran pendidikan yang disebut dengan Bantuan Operasional Sekolah atau BOS sampai saat ini masih berlanjut. Kesejahteraan guru juga mulai terperhatikan dengan adanya tunjangan fungsional yang sampai saat ini juga masih berjalan. Kita harapkan kedepannya semua anak wajib belajar sembilan tahun tidak perlu lagi membayar uang sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Kita juga berharap agar pendidik mendapat kompensasi yang melebihi dari profesi lain. Profesionalis bidang apapun tentu bermula dari bangku sekolah. Dan salah satu unsur penting di sekolah adalah guru. Harapannya agar guru menjadi profesi yang paling bergengsi dari profesi lainnya. Maka guru tak perlu lagi mencari tambahan kerja lain demi dapat mencukupi keterbatasan ekonominya.

Akhir-akhir ini saya melihat banyak kompasianer yang menulis artikel bertema pendidikan dari berbagai sudut pandang. Baik dari sisi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan maupun masyarakat. Jika dirata-ratakan, dua sampai tiga artikel perharinya kompasianer yang menulis bertema pendidikan. Artinya, kompasiana perlu menambah rubrik pendidikan. Saya sendiri ketika ingin menayangkan artikel bertema pendidikan, kadang bingung akan di masukkan ke rubrik mana. Pernah masuk ke rubrik 'humaniora', pernah juga masuk ke rubrik 'muda'.

Salah satu fungsi media surat kabar online adalah sebagai penyambung lidah masyarakat, penyampai aspirasi semua orang juga sarana pendidikan. Bukankah jika banyak yang membaca artikel tentang pendidikan maka banyak juga yang akan peduli akan pendidikan? Jika sudah begitu, maka pendidikan di Negara ini akan mendapat perhatian khusus. Dan juga membantu program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa.

Saya jadi teringat ketika melamar pekerjaan di salah satu BUMN. Dalam interview tersebut, pegawai HRD meminta saya untuk memberikan komentar tentang kondisi Negara saat itu. Saya berikan satu kata kunci, yaitu pendidikan. Lalu saya jelaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan sumber daya alam. Bahkan jika dibandingkan oleh Negara maju sekalipun, Indonesia masih unggul dalam sumber daya alam. 

Tapi nyatanya, sumber daya alam yang ada masih belum teroptimalkan dengan baik. Artinya, sumber daya manusianya masih belum memadai untuk mengelola hasil alam yang melimpah di negeri ini. Yang perlu diperhatikan adalah pendidikan. Dengan banyaknya orang berpendidikan, maka pengelolaan sumber daya alam di egeri inipun dapat dimaksimalkan dengan baik. Saya pun lulus dan diterima sebagai pegawai.

 Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun