“Oh ini aku bawakan untukmu dan Ibumu dodol Garut”. Won mengulungkan oleh-oleh kepada Wen.
“Wah,terimakasih ya,sudah lama aku gak makan dodol Garut ini”. Wen sambil membuka plastik bungkus dodol Garut.
Waktu berlalu kian cepat,tak terasa kini Won dan Wen telah dewasa. Dipandangnya foto yang terpajang di dinding ruang tamu. Foto kenangan masa kecil mereka.
“Nah,sudah siap nih Teh spesial buatan Wendy ganteng”. Wen membawa Teh dan makanan
“Wah,pasti nikmat ini. Maaf ya,aku lihat-lihat foto kenangan masa kecil dulu”. Won mengamati dengan cermat setiap momen di foto itu.
“Oh iya Ibumu mana Wen? Aku rindu dengan masakannya yang enak”. Tanya Won kepada Wen.
“Eee..Anu Won Ibuku....”. Wen tiba-tiba menjadi gagap.
“Kenapa Ibumu Wen? . Tanya Won cemas.
“Ayo ikut Aku ke kamar Ibuku”. Wen mengajak Won ke kamar Ibunya.
“Tok tok... Ibu ini Wen sama Won mau masuk kamar Ibu”. Wen mengetuk pintu kamar Ibunya.
Wen membuka pintu kamar Ibunya yang tidak dikunci. Terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi sambil menatap keluar jendela. Tak keluar satu patah kata pun dari wanita itu. Wanita paruh baya itu adalah Ibu Wen.