     Gunung adalah suatu kenampakan alam yang terjadi akibat adanya tabrakan antara dua lempeng yang menyebabkan lempeng dengan densitas yang paling padat menunjam ke bawah dan lempeng dengan densitas yang kecil terangkat ke atas sehingga memadat menjadi sebuah gunung. Apabila dalam proses menghujamnya lempeng tersebut mencapai lapisan astenosfer, maka akan menghasilkan dapur magma dan pada akhirnya menjadi gunung api aktif (Sumardani, 2018: 1).
     Gunung api merupakan suatu kenampakan alam yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Banyaknya gunung api di Indonesia bukan terjadi tanpa sebab. Hal tersebut dikarenakan wilayah Indonesia yang berada di area cincin api atau Ring of Fire. Area cincin api atau ring of fire ini membentang dari Samudera Pasifik hingga Amerika Selatan (Mulyaningsih, 2015: 1-2).
     Melimpahnya gunung api di Indonesia tentu saja memberi dampak tersendiri bagi wilayah Indonesia. Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Erupsi gunung api yang terjadi memberi dampak yang dirasakan di wilayah Indonesia baik secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder). Berikut merupakan beberapa dampak yang ditimbulkan oleh erupsi gunung api :
  I. Dampak secara langsung (primer)
- Aliran Lava
     Apabila dapur magma pada gunung api sudah penuh, Maka tekanan dari dapur magma akan menyebabkan lava akan menyembur keluar dari gunung api. Semburan lava ini dapat merusak segala ekosistem yang ada di bumi.
- Awan Panas
     Guguran awan panas yang muncul pada gunung api memiliki suhu dan kecepatan guguran yang tinggi. Guguran awan panas ini di beberapa daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya seringkali disebut sebagai wedhus gembel. Awan panas merupakan dampak dari erupsi gunung api yang paling sering menimbulkan korban jiwa.
- Material Piroklastik
     Erupsi yang terjadi pada gunung api selain menyemburkan lava dan awan panas, juga menyemburkan jatuhan material piroklastik seperti abu vulkanik dan batu-batu vulkanik. Material seperti abu vulkanik ini dapat mengganggu pernapasan dan penerbangan. Sedangkan batu vulkanik seringkali merusak bangunan.
 II. Dampak tidak langsung (sekunder)
- Lahar Hujan
     Lahar hujan merupakan aliran lahar yang mengalir bersama dengan hujan pada gunung api yang sedang mengalami erupsi. Aliran lahar hujan ini membawa material berupa lumpur, kerikil, dan terkadang bongkahan batu besar. Aliran lahar ini berpotensi untuk merusak lingkungan karena materialnya yang pada dapat mengubah bentuk lingkungan.
- Banjir Bandang
     Longsoran yang terjadi akibat aktivitas vulkanik dapat menyumbat aliran air secara tidak wajar. Akibatnya, saat terjadi hujan, air menjadi menumpuk dan apabila terjadi aktivitas vulkanik kembali yang menyebabkan lepasnya sumbatan. Air akan mengalir secara deras dan dapat menyebabkan banjir bandang.
- Longsoran Vulkanik
     Aktivitas vulkanik juga menyebabkan adanya longsoran vulkanik pada gunung api. Longsoran ini pada beberapa kasus dapat menyebabkan terjadinya tsunami, seperti halnya tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018.
