Mohon tunggu...
Ardhia Amalia
Ardhia Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - how's your day?

Hanya suka menuangkan segalanya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisa Menerima Diri Sendiri Itu, Penting!

26 Oktober 2021   08:55 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:03 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini kata insecure seringkali kita dengar ataupun baca dari berbagai sumber, entah itu dari sosial media, ataupun di dunia nyata. Perkataan insecure seringkali digunakan saat ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan belum bisa kita dapatkan. Usaha terus membanding-bandingkan itu seolah telah menjadi kebiasaan sehingga menyebabkan kurang nya perhatian terhadap diri kita sendiri, akibatnya kita terlalu sering melihat kekurangan yang ada dalam diri sampai lupa bahwa sebenarnya kita juga punya kelebihan yang bisa diasah lebih dalam lagi agar nantinya dapat bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Ngomong-ngomong soal insecure, kalian udah tahu seberapa banyak sih soal itu? Atau hanya sebatas tahu bahwa insecure hanya sekedar perasaan/sikap iri atas kelebihan orang lain yang seringkali membuat kita nggak pede sama diri sendiri?

Sebenarnya banyak banget yang bisa dibahas tentang insecure ini, bukan hanya sekedar perasaan iri yang berkepanjangan tapi nggak memberikan perubahan apa-apa.

jadi, insecure itu adalah perasaan tidak mampu, tidak cukup baik, kecemasan yang membuat seseorang merasa tidak aman. Sesuai dari arti padanan kata nya in yang berarti "tidak" dan secure yang berarti "aman". Kalau kita gabungkan kedua nya insecure berarti tidak aman.

Maksudnya tidak aman adalah terkadang perasaan insecure itu membuat kita merasa ngga percaya ke diri sendiri, membuat kita meragukan diri sendiri, padahal sebenarnya perasaan itu hanya sebatas ilusi yang datang dari diri sendiri dengan menggunakan asumsi-asumsi yang belum tentu benar pada kenyataan nya. Contohnya,

"aduh, gue cocok nggak ya pakai baju ini? Tapi kayaknya pas dia yang pakai kelihatan cocok banget, kok gue nggak begitu, ya?" 

"baju yang gue pakai sekarang, kalau dilihat mereka, kelihatan bagus ngga, ya?" 

"gue bisa nggak ya se pinter dia? Kayaknya susah banget, deh" 

"duh, gue takut mereka nggak paham sama apa yang gue omongin." 

Perkataan-perkataan seperti itu menunjukkan bahwa kita terlalu memikirkan pandangan serta ekspetasi orang lain terhadap kita, perkataan-perkataan orang lain yang akan ditujukan ke kita secara nggak sadar telah mampu membuat kita merasa nggak yakin sama diri sendiri. Padahal pada kenyataan nya itu hanya pertengkaran hebat yang ada dalam pikiran kita sendiri, kan?

Contohnya lagi, ketika melihat perempuan yang punya wajah mulus dan kelihatan nggak ada jerawat, terus hasil dari penglihatan yang kita lihat malah kita putar balik ke diri kita sendiri dan merasa berbanding terbalik dengan objek yang kita lihat. Alhasil, malah membuat kita nggak pede sama diri sendiri dan membuat kita memikirkan komentar-komentar orang lain yang kalau melihat kita, kira-kira akan berpikiran seperti apa, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun