Mohon tunggu...
Ardha Ichsan
Ardha Ichsan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Content Creator

Penggemar berat film, fans sepak bola, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Unhinged" (2020): Teror Psikologis dari Jalan Raya

20 Mei 2022   10:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   11:54 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psikopat versi Russell Crowe (CNN)

Penasaran bagaimana Russell Crowe berperan jadi penjahat yang brutal? ...

Berawal dari pertanyaan itulah yang membuatku pingin nonton Unhinged, film yang diperankan aktor peraih Oscar di film Gladiator tersebut.
Penggemar film pasti sudah tidak asing lagi dengan Russell Crowe. Ia mencuat setelah berperan sebagai Maximus, seorang panglima perang dalam film Gladiator yang membuatnya meraih piala Oscar. 

Pasca Gladiator, ia laris manis di berbagai film dengan berbagai genre, bahkan masih masuk dalam nominasi Oscar, antara lain di film A Beautiful Mind. Dan peran yang ia mainkan mayoritas sebagai peran utama protagonis. Andaikan peran antagonis pun, hanya di beberapa film saja seperti 3:10 to Yuma, itupun bukan penjahat yang brutal.

Nah, begitu aku nonton trailer film Unhinged, Crowe ternyata menjadi penjahat yang brutal dan kejam. Apa benar ia penjahat? Apa sebabnya di film itu peran yang dimainkan Crowe begitu kejam dan brutal?

Aku langsung menonton lengkap film Unhinged yang berdurasi 90 menit-an. Film ini menceritakan seorang ibu muda bernama Rachel yang berada di ambang perceraian, dan tinggal bersama putranya bernama Kyle dan adik kandungnya, Fred beserta pacarnya, Mary. 

Rachel merasa terbebani dengan hidupnya, mulai dari harus mengurus Kyle sendiri dalam antar jemput sekolah, bekerja, hingga Fred dan Mary yang hanya menumpang di rumahnya tanpa membantu secara finansial.

Suatu hari, saat Rachel terburu-buru mengantar Kyle sekolah, ia terlibat adu mulut dengan seorang pengendara mobil yang diperankan Russel Crowe, sebut saja Tom karena Rachel mengklakson berkali-kali terhadap Tom yang tidak segera menjalankan mobilnya saat lampu hijau, sedangkan mobil Rachel ada di belakangnya.

Keduanya merasa benar, hingga akhirnya Tom meminta maaf, namun ia juga meminta Rachel meminta maaf juga. Sayangnya, Rachel menolak meminta maaf, karena merasa ia tidak salah apapun terhadap Tom. Akibatnya justru membuat Tom semakin marah, dan mengejar Rachel sampai mengancam, melukai, bahkan membunuh orang-orang terdekatnya dengan cara yang brutal. Mampukah Rachel lolos dari Tom?

Inspirasi dari Kehidupan Sehari-hari

Film ini terinspirasi dari kejadian sehari-hari masyarakat urban, yang tidak sabar di jalan karena terjebak macet, hingga membuat emosi dan rela untuk bersitegang dengan pengendara lain jika terjadi gesekan sekecil apapun. Sang sutradara, Derrick Borte kemudian memberi gambaran, bahwa adu mulut di jalan, bisa berakibat fatal jika berurusan dengan orang yang bermasalah.

Meskipun dengan penggambaran yang sedikit lebay (masak iya sih hanya karena adu mulut di jalan bisa membuat salah satu pihak memburu lawannya hingga rela membunuh orang-orang terdekatnya?), Derrick justru mampu membuat film ini membekas di benak penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun