Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Terasi Produksi Kedungmutih Demak, Rasanya Lebih Enak

24 Oktober 2011   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:35 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terasi setengah jadi siap kirim Demak – DMC : Desa Kedungmutihh kecamatan Wedung kabupaten Demak selain dikenal sebagai sentranya Garam , juga sebagai pemasok hasil laut. Selain berbagai jenis ikan , udang dan kepiting juga dikenal sebagai desa penghasil terasi yaitu bumbu masak tradisional yang berbahan baku ikan, udang, rebon dan reket. Terasi dari desa Kedungmutih selain dikenal enak rasanya juga harganya lebih murah jika dibandingkan dengan yang lain . Karena keaslian dan kelezatannya itulah maka terasi yang khusus berbahan baku udang rebon dan reket ini harus dipesan lebih dahulu . “ Kalau yang berbahan ikan giling seperti ini setiap waktu kami selalu ada bahkan pasokan kami cukup banyak karena setiap minggu sekali kali kirim bahan terasi ini ke daerah Lasem Rembang untuk diolah lagi menjadi terasi jadi “, ujar Shofyan (55) pengusaha pengeringan ikan dan terasi pada kabarseputarmuria yang menemuinya di braknya Rabu ( 19 /10/2011) Shofyan yang didampingi anaknya Jumadi (25) mengatakan , terasi berbahan baku udang Rebon dan reket ini selain dikenal enak rasanya juga jarang yang memproduksi karena bahan bakunya setiap waktu belum pasti ada. Sehingga pada musim-musim rebon dan reket ini keluar maka dia membeli sebanyak-banyaknya untuk di jemur sebagai bahan baku terasi kualitas nomor satu . Rebon dan reket kering tersebut diolah dengan ditambah bahan-bahan lain seperti gula, garam dan ramuan lainnya sehingga menjadi terasi super yang enak rasanya .

Terasi Super Ditingkat pengepul harga terasi berbahan baku udang rebon dan reket ini harganya berkisar Rp 35 ribu – 40 ribu setiap kilonya , namun ditingkat pengecer di pasar-pasar tradisional harga terasi kualitas baik ini bisa sampai Rp 60 ribu – 75 ribu setiap kilogramnya. Namun demikian terasi jenis super ini tidak ada di sembarang pasar tradisional , kebanyakan terasi yang beredar di pasar tersebut kebanyakan berbahan baku gilingan ikan kering yang dicampur dengan terasi super . Ciri yang mudah untuk membedakannya yaitu warna terasi super cukup khas yaitu berwarna abu-abu gelap , namun jika terasi biasa warnanya kuning kemerah-merahan. “ Terasi kualitas biasanya warnanya kuning kemerah-merahan , karena bahan bakunya dari ikan kering yang digiling halus dan dicampur bahan lainnya, nah terasi seperti itulah yang setiap waktu ada karena pasokan ikan kering setiap hari selalu ada “, tambah Shofyan sambil menunjukkan tumpukan zak plastic berisi ikan kering. Selain membuat terasi , shofyan juga mengolah berbagai jenis ikan kering baik asin maupun tawar yang dibeli dari para nelayan disekitar desanya . Ikan- ikan basah itu dikeringkan menurut jenisnya masing-masing , setelah jadi ikan tersebut selain diambil para pengepul ,juga di pasarkan sendiri ke daerah Pati , Rembang dan juga Semarang . Setiap seminggu dua kali ia kirim ikan kering ke pengepul langganannya dengan kendaraan truk kecil berkapasitas 4- 5 ton. Ikan-ikan kering darinya cukup diminati oleh para pengepul disana yang selanjutnya untuk diolah kembali atau dijual ke pasar-pasar tradisional di sana.Untuk pemasaran ikan kering ini tidak ada kendala sama sekali.
Udang Rebon Bahan baku terasi Ketika ditanya kendala lain yang menghadapinya adalah kurangnya modal untuk perputaran barang dagangan , terutama jika produksi ikan nelayan sedang banyak karena ketersediaan modal kurang meski harganya murah tidak bisa ambil dagangan. Selain itu juga faktor cuaca terutama jika musim hujan tiba produksi ikan banyak namun kesulitan untuk mengolahnya karena panas matahari yang kurang. Oleh karena itu dia mengharapkan adanya bantuan pembinaan dari pemerintah agar usaha yang dirintisnya puluhan tahun yang lalu terus bisa berjalan dengan baik. “ Ya selain modal kami berharap adanya alat pengering ikan yang bisa dipergunakan dikala musim penghujan . Dengan adanya alat tersebut jika panas kurang kita terus bisa mengolah ikan . Tolong ini disampaikan pada pemerintah agar kami mendapat pembinaan agar usaha kami lancar”, harap Jumadi putra Sofyan pemilik usaha pengeringan ikan “Sopan Jaya “ desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak No HP : 081325341124 (FM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun