Mohon tunggu...
Ardan Arya
Ardan Arya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Prodi PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Perkembangan Teknologi, Baik atau Buruk?

14 Juli 2021   19:42 Diperbarui: 15 Juli 2021   18:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10 tahun lalu, Untuk memesan tiket pesawat terbang, kita harus membawa sejumlah uang tunai atau membawa kartu kredit, melakukan check-in dengan membawa tiket dari agen perjalanan tersebut dan harus hadir 3 jam sebelum waktu penerbangan dan jika harus cancel atau mengganti jadwal penerbangan tersebut, maka kita harus menghubungi call center dan tentunya prosesnya agak ribet.

tapi saat ini, walaupun layanan tersebut masih tersedia, tapi yang jelas banyak sekali opsi yang jauh lebih mudah dan efisien. Saat ini dengan mudahnya kita bisa menggunakan smartphone kemudian langsung masuk ke website atau aplikasi yang tersedia untuk travelling dan kita bisa segera melakukan pemesanan tiket secara online, tidak harus membawa uang tunai untuk bisa melakukan transaksi dengan cepat, efisien, aman dan mudah sekali caranya. Artinya teknologi telah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Tapi ingat "Setiap hal itu pasti hadir dengan tantangan tersendiri. "

Seperti yang kita bayangkan bahwa industri atau pabrik besar itu akan berisi ribuan pekerja manusia. Tetapi ketika melihat secara langsung di Line of production, di jalur jalan produksi mobil setiap tahapan dari mulai assembling awal sampai dengan produk akhirnya, sedikit terlihat pekerja manusia, hanya 12 orang saja selebihnya adalah tangan-tangan robotik yang bekerja secara cepat, cermat dan juga akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Artinya kita akan menghadapi semakin banyak lagi tantangan.

Industri 4.0 tersebut adalah industri yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial Intelligence, cloud computing dan juga Internet Of Things. Itu semua memungkinkan sistem produksi berjalan dan bahkan mengambil keputusan sendiri sehingga sangat mengurangi ketergantungan produksi terhadap tenaga kerja manusia, ini adalah peluang tapi juga dapat menjadi ancaman terhadap lapangan pekerjaan manusia.

Inilah yang di sebut dengan Society 5.0, jangan sampai ke depannya kita kalah dengan robot, jangan sampai kemudian kita tidak mampu beradaptasi akhirnya semua lapangan pekerjaan manusia diambil alih oleh mesin, teknologi, artificial intelligence, machine learning dan lain sebagainya.

Sedangkan manusia akhirnya lebih banyak menganggur, ini harus kita siasati dengan baik.

"Kita tidak bisa menolak teknologi, tetapi yang jelas kita juga harus lebih cepat, lebih cerdas dan lebih adaptif, dibandingkan kemajuan teknologi itu sendiri."

Seperti contohnya kemunculan penggunaan teknologi yang sangat ekstrem mengurangi tenaga manusia, yaitu penggunaan konsep yang dikembangkan saat ini adalah driverless, kendaraan tanpa pengemudi. Bagaimana dengan teknologi ini? Fungsi kerja manusia benar-benar di take over oleh mesin. Kita tinggal menentukan kemana tujuan yang kita inginkan, kemudian mereka atau kendaraan tersebut akan mengkalkulasi dengan cermat dan kemudian langsung bisa membawa kita ke tujuan melalui jalan atau rute yang paling efektif, efisien dan juga tentunya aman

Dan ini telah mengubah cara kita berinteraksi dan cara kita melihat dunia ini adalah wajah dari Survive Point yang jelas, kecerdasan buatan sudah bisa mengambil alih secara total semua fungsi dan pekerjaan termasuk dalam menganalisa dan mengambil keputusan penting

Menghadapi tantangan-tantangan global itu kita tidak perlu terlalu khawatir, memang benar di satu sisi kita melihat adanya pengurangan tenaga manusia yang dilakukan oleh mesin dan teknologi tadi. Namun di sisi lain, yang tergantikan itu adalah jenis-jenis pekerjaan yang bersifat repetitif. Kita harus bertanya pada diri kita, jika kita mengerjakan sesuatu yang rutin dan repetitif siap-siaplah pada saatnya akan hadir robot, mesin teknologi, atau aplikasi yang menggantikan fungsi kita. Tetapi jangan khawatir, karena setiap teknologi baru hadir pula jenis pekerjaan baru terutama pekerjaan yang berbasis pada kreativitas dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun