Mohon tunggu...
Ardalena Romantika
Ardalena Romantika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Merupakan pribadi yang amat senang bertukar cerita, pengalaman, dan hal baru dengan semua orang dari berbagai latar belakang. Saya percaya bahwa dengan mengaktualisasikan diri melalui pertukaran dan eksplorasi ide dengan orang lain, akan tercipta ruang kebebasan berekspresi dan kesetaraan bagi setiap manusia. Jadi, mari kita saling berbagi gagasan dan berekspresi bersama!.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Pamali Lebih Banyak Berlaku bagi Perempuan?

20 Januari 2021   11:50 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:35 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk Mengamankan Bayi-Bayi yang Akan atau Baru Lahir

Ada pamali yang mengatakan bahwa perempuan hamil dilarang duduk di depan pintu, karena akan memancing roh jahat yang akan membawa pergi bayinya. 

Wah, kalau pamali yang satu ini sih susah buat dibantah, karena sudah bawa-bawa hal mistis seperti roh halus. Selain itu, perasaan seorang ibu akan sangat sensitif apabila berkaitan dengan anak-anaknya. Oleh karena itu, demi melindungi anaknya, seorang ibu pasti akan mematuhi pamali yang satu ini. 

Faktanya, pamali ini muncul bukan semata-mata karena kepercayaan mengenai ancaman roh halus yang membawa bayi, tapi karena pertimbangan kesehatan ibu hamil. 

Bagaimana tidak, seperti yang kita tahu, duduk di depan pintu rumah, selain mengganggu orang yang akan lewat, juga membuat kita mudah terpapar angin dari luar. Hal ini kurang bagus bagi ibu hamil, karena dapat menimbulkan masuk angin dan mudahnya terpapar virus-virus yang ditularkan melalui udara. Karena di dalam tubuh ibu hamil terdapat janin yang masih lemah, maka hal-hal yang mungkin terlihat sepele seperti ini patut untuk menjadi perhatian.

Selain itu, ada lagi pamali yang mengatakan "Ibu hamil nggak boleh ngebatin yang jelek-jelek tentang orang lain. Nanti anaknya malah jadi kayak orang yang dibatinin". Barangkali pamali ini terdengar konyol. Namun siapa sangka, pamali ini justru memiliki tujuan yang mulia bagi ibu dan anaknya. 

Seperti yang kita tahu, pikiran kita akan mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Oleh karenanya, ibu hamil diajak untuk selalu berpikiran positif dan meminimalisir emosi negatif yang ditahan di dalam hati. Jika terlalu sering memendam emosi negatif karena hal-hal yang tidak disukai, dikhawatirkan kondisi ibu hamil akan melemah dan berpengaruh bagi janinnya.

Pamali Berfungsi untuk Menjaga Moral dan Perilaku

Sekilas pamali memang terlihat mengekang kebebasan, namun pamali juga memiliki tujuan untuk menyelaraskan perilaku seseorang dengan norma-norma yang berlaku. Baik norma di lingkungan tersebut, maupun norma yang sudah diketahui secara umum. 

Contohnya adalah pamali "Perempuan tidak boleh pulang malam-malam, biar nggak dibawa wewe (hantu)", sekilas memang terdengar seperti sengaja menakut-nakuti dengan menyangkut-pautkan dengan hal-hal mistis. Namun pamali tersebut sebenarnya bertujuan untuk menjaga perilaku perempuan. 

Seperti yang kita ketahui, masyarakat masih memiliki mindset bahwa perempuan yang sering pulang larut malam (selain karena pekerjaan atau alasan mendesak) adalah perempuan 'nakal'. Oleh karenanya, demi menjaga kehormatan perempuan agar tidak mendapat tuduhan macam-macam, maka pamali ini diberlakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun