Mohon tunggu...
Ardalena Romantika
Ardalena Romantika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Merupakan pribadi yang amat senang bertukar cerita, pengalaman, dan hal baru dengan semua orang dari berbagai latar belakang. Saya percaya bahwa dengan mengaktualisasikan diri melalui pertukaran dan eksplorasi ide dengan orang lain, akan tercipta ruang kebebasan berekspresi dan kesetaraan bagi setiap manusia. Jadi, mari kita saling berbagi gagasan dan berekspresi bersama!.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hak Cipta Candi Prambanan: Jatuh ke Tangan Rakai Pikatan atau Bandung Bondowoso?

8 Januari 2021   15:20 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:34 2913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pariwisata.slemankab.go.id/

Menjulang setinggi kurang lebih 47 meter di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini memiliki keunikan, yakni bentuknya yang mirip dengan Semeru (Mahameru), dan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Candi ini termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO dan merupakan salah satu candi terindah di Asia Tenggara.

Namun  ada satu hal yang paling unik dari candi ini, yang mungkin tak banyak disadari, yakni terkait siapa pendirinya. Terjadi dualisme sejarah mengenai pembangunan Candi Prambanan, yakni antara sejarah pada prasasti versus legenda. Uniknya, masyarakat justru lebih familiar dengan legenda pendirian Candi Prambanan. 

Banyak orang percaya bahwa Bandung Bondowoso dengan bantuan para jin lah yang mendirikan mahakarya ini. Hal ini dapat dilihat dengan antusiasme pengunjung untuk melihat arca Roro Jonggrang karena dianggap sebagai putri yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso karena dianggap menipunya. 

Sedangkan ada sejarah yang menyebutkan bahwa pada abad ke-9 Masehi, seorang raja Mataram Kuno lah yang menginisiasi pembangunan candi ini. Selain itu, banyak pula yang mengira bahwa jumlah candi di kompleks Candi Prambanan benar-benar ada 999 ditambah 1 arca Roro Jonggrang. 

Padahal faktanya, kompleks Candi Prambanan hanya terdiri dari sekitar 240 candi, yang sekarang ini tinggal tersisa 18 candi; meliputi 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara. Jadi, siapa pendiri mahakarya ini, Bandung Bondowoso atau raja Mataram Kuno?.

Sebelum mengulik fakta mengenai pemegang "hak cipta" sesungguhnya atas candi ini, mari kita flashback sedikit ke legenda yang dulu diceritakan dalam buku sejarah SD.

Alkisah, terjadi peperangan antara Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging melawan Raja Boko. Bandung Bondowoso berhasil membunuh Raja Boko, yang berarti bahwa ia berhasil menaklukkan Kerajaan Boko. 

Sewaktu memasuki Kerajaan Boko, Bandung Bondowoso melihat puteri Raja Boko, yakni Roro Jonggrang yang cantik jelita layaknya bidadari, Bandung Bondowoso jatuh hati pada pandangan pertama sehingga berniat mempersunting Roro Jonggrang. 

Roro Jonggrang yang tentunya ogah menikah dengan pembunuh ayahnya pun merancang tipu daya untuk menggagalkan rencana Bandung Bondowoso. 

Yang pertama adalah meminta Bandung Bondowoso membuat sumur yang sangat dalam. Namun rencana ini gagal total karena ketika sumur yang sedang digali oleh Bandung Bondowoso ditimbun rapat-rapat dengan batu, Bandung Bondowoso masih dapat keluar dari sumur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun