Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Sulawesi Barat Resmi Keluar dari Resesi

5 Agustus 2021   18:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   18:49 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Infografis BPS Provinsi Sulawesi Barat (Facebook BPS Prov. Sulbar)

Ekonomi Sulawesi Barat tumbuh sebesar 5,44 persen year on year dan tumbuh 5,20 persen triwulan II 2021 terhadap triwulan I 2021 (q to q). Ada pun secara kumulatif semester I 2021 terhadap semester I 2020 tumbuh sebesar 2,18 persen. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, S.E., M.Si. melalui rilis berita resmi statistik pada Kamis (5/8/2021) dari gedung utama pelayananan statistik terpadu BPS Provinsi Sulawesi Barat.

Rilis berita resmi ini juga disiarkan secara langsung melalui beberapa media sosial BPS Provinsi Sulawesi Barat seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. 

Pertumbuhan ekonomi periode penghitungan April, Mei, dan Juni tahun 2021 ini menandai keluarnya Sulawesi Barat dari resesi. Seperti diketahui bahwa perekonomian suatu daerah dikatakan resesi jika mengalami kontraksi sebanyak minimal dua kali berturut-turut, di mana sejak pandemi pada triwulan II tahun 2020 lalu sudah mengalami kontraksi. 

Kontraksi triwulan II 2020 sebesar -0,79 persen, triwulan III 2020 semakin dalam ke -5,26 persen, dan puncaknya pada triwulan IV 2020 yang mencapai -7,51 persen. Pada triwulan I tahun 2021 sebenarnya sudah mulai ada geliat ekonomi, sayangnya belum bisa menggenjot perekonomian terlalu besar sehingga masih terkontraksi di angka -1,03 persen.

Sumber Pertumbuhan

Agus menyampaikan bahwa 3 sumber utama yang menggenjot pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat hingga 5,44 persen adalah administrasi pemerintahan dengan pertumbuhan sebesar 15,04 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 12,74 persen, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 12,02 persen. Itu dari sisi kategori berdasarkan lapangan usaha.

Ada pun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 10,88 persen. Kemudian, disusul ekspor sebesar 4,66 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 3,95 persen.

Pertumbuhan tertinggi tidak berarti menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi secara total karena di sana ada kontribusi dari setiap lapangan usaha dan sumber pengeluaran. Misalnya saja, lapangan usaha pertanian (yang mencakup pertanian, kehutanan, dan perikanan) yang hanya tumbuh 3,63 persen tetapi menjadi lapangan usaha dengan kontribusi yang terbesar.

Struktur ekonomi Sulawesi Barat masih sangat didominasi oleh pertanian di mana dalam struktur PDRB mencapai 42,95 persen. Hal inilah yang membuat ekonomi Sulawesi Barat bisa begitu perkasa jika lapangan usaha pertanian ini bisa dijaga. Sebaliknya jika terjadi kontraksi pertumbuhan pada pertanian maka akan membuat pertumbuhan total akan begitu terpuruk.

Sebenarnya dari sisi produksi tanaman pangan, yakni padi dan jagung, ada penurunan produksi pada triwulan II 2021 ini di mana puncak panen terjadi di triwulan I. Akan tetapi, masih bisa tumbuh positif karena potensi utama pertanian di Sulawesi Barat yang menyumbang nilai tambah terbesar yakni kelapa sawit produksinya tumbuh sekitar 16,23 persen dan produksi kakao juga meningkat, sehingga bisa menutupi subsektor lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun