Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Potret Kemiskinan Jakarta di Masa Anies

3 Oktober 2019   22:25 Diperbarui: 4 Oktober 2019   03:36 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemiskinan konsisten turun

Ibu kota akan pindah ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Hal itu bukan alasan buat Anies untuk mengendurkan semangat membangun Jakarta. Dia harus terus melangkah untuk bisa memenuhi satu per satu janji-janji politiknya. Termasuk kali ini yang kita bahas adalah sehubungan dengan kemiskinan Jakarta.

Memasuki 2 tahun kepemimpinannya, banyak anggapan bahwa Anies tidak memenuhi janjinya. Sah-sah saja mengatakan demikian tetapi perlu diketahui bersama bahwa kita harus bersikap adil dalam menilai.

Tidak boleh kemudian suatu masalah dibesar-besarkan seakan mewakili semuanya, misalnya seseorang memotret salah satu keluarga miskin dan dikesankan bahwa itulah kebanyakan yang ada di Jakarta.

Kemudian, hal itu disebar dengan kata-kata "Masa Anies rakyat semakin menderita". Begitu pun sebaliknya, klaim tidak boleh berlebihan.

Ada 23 janji Anies-Sandi yang dituntut harus bisa diselesaikan dalam waktu 5 tahun saja. Bukan hal mudah tetapi optimisme selalu dikobarkan.

Di antara janjinya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai strategi yang terukur guna mewujudkan Jakarta kotanya maju dan warganya bahagia.

Tim sinkronisasi bentukannya telah menuangkan dalam visi-misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 dengan target penurunan 1% kemiskinan dari 3,78% menjadi 2,78% di akhir masa jabatannya.

Target ini sebenarnya sulit dicapai mengingat permasalahan Jakarta yang begitu kompleks dan tingkat kemiskinan bisa dibilang sudah mencapai titik jenuh. Kemiskinan Jakarta yang berfluktuasi pada kisaran 3,6% hingga 4,1% sejak belasan tahun yang lalu dianggap begitu sulit untuk diturunkan.

Menanggung Kemiskinan Pendatang
Saya pernah mengamati sebuah fenomena yang terjadi setiap tahun dengan fakta dan data yang ada kenyataan bahwa Jakarta meski didukung anggaran besar kemiskinan begitu sulit berkurang.

Di mana setiap tahunnya setelah lebaran bisa kita lihat catatan dinas terkait mencapai 60-an ribu, bahkan tahun ini diperkirakan mencapai 71-an ribu orang. Tentu saja mereka adalah orang-orang yang datang mengadu nasib di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun