Mohon tunggu...
Archquenna Raestya Febyadna
Archquenna Raestya Febyadna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Archquenna Raestya Febyadna seorang mahasiswa Universitas Airlangga yang menempuh pendidikan S1 di Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saat ini saya sedang menjalani semester 2, dan menempuh mata kuliah Logika dan Pemikiran Kritis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Kesadaran Remaja terhadap Diabetes

28 Mei 2023   05:27 Diperbarui: 28 Mei 2023   06:38 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diabetes. Sumber Ilustrasi: PEXELS/nataliyavaitkevich

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dalam prosesnya terdapat beberapa perubahan seperti perubahan fisik hingga emosional. Dewasa ini, para remaja menjadi target pasar bagi para pengusaha, salah satunya pengusaha produk makanan dan minuman. Jika ditarik kembali sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, beberapa tren makanan dan minuman kekinian terus berkembang. Sebagaimana yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya, target dari tren makanan minuman kekinian ini tidak lain adalah remaja dengan rentang usia 13-18 Tahun. Ditambah dengan adanya tren budaya ngopi-ngopi cantik dan nongkrong pada remaja, mempercepat perkembangan makanan dan minuman kekinian di kalangan remaja. 

Jika diamati produk makanan dan minuman kekinian yang beredar saat ini sebagian besar memiliki kadar gula dan kalori yang tinggi. Sangat disayangkan, hal tersebut tidak disadari oleh remaja zaman sekarang, mengonsumsi makanan dan minuman kekinian sudah menjamur bak gaya hidup bagi remaja. Pola hidup seperti mengonsumsi minuman dan makanan yang tinggi gula dan kalori secara terus menerus mendorong remaja pada jurang penyakit, salah satunya penyakit diabetes. Sehingga apabila remaja tidak menyeimbangi dengan pola hidup yang sehat seperti mengonsumsi sayur dan buah serta olahraga setidaknya seminggu sekali, maka akan berdampak buruk pada kesehatan tubuhnya.

Penyakit diabetes yang menyerang remaja saat ini umumnya merupakan penyakit diabetes melitus tipe 2. Penyakit diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, sehingga berbeda dengan diabetes melitus tipe 1 yang disebabkan oleh autoimun. Kenaikan angka diabetes pada remaja menjadi suatu kekhawatiran, terlebih pengetahuan dan edukasi terhadap penyakit diabetes pada remaja masih belum terlaksana dengan baik. Kurangnya edukasi mengenai penyakit diabetes pada remaja, menjadikan remaja tidak memiliki kewaspadaan terhadap penyakit tidak menular satu ini. 

Meskipun tidak terlihat secara fisik, penyakit diabetes sebenarnya memiliki dampak yang cukup berbahaya. Apabila dibiarkan penyakit diabetes dapat menimbulkan penyakit lain seperti penyakit ginjal, jantung, stroke, bahkan komplikasi penyakit. Hal tersebut menunjukkan betapa berbahayanya penyakit diabetes apabila tidak segera ditangani. Maka, kewaspadaan remaja terhadap penyakit diabetes perlu ditingkatkan agar terhindar dari dampak buruk diabetes. Pemikiran bahwa penyakit diabetes hanya terjadi pada usia lanjut seharusnya diubah, penyakit diabetes dapat menyerang segala usia sehingga tidak hanya orang tua saja yang bisa menderita penyakit ini. Penyebab penyakit diabetes pada remaja umumnya adalah karena obesitas, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula secara terus menerus, pola hidup yang tidak sehat, dan genetik.


Bagaimana cara agar remaja lebih waspada dengan penyakit diabetes?

Terdapat berbagai variasi dalam meningkatkan kewaspadaan pada penyakit diabetes, salah satunya bisa melalui konten media sosial. Remaja yang menghabiskan hampir separuh waktunya untuk scrolling media sosial, sehingga konten-konten media sosial dapat menjadi media yang membantu remaja waspada pada penyakit diabetes. Topik konten seperti rutinitas diet sehat dan olahraga dalam rumah juga dapat menjadi contoh media yang dapat memancing rasa untuk menerapkan pola hidup sehat pada remaja, sehingga dengan pemikiran hidup sehat tersebut dapat mencegah remaja dari penyakit diabetes. 

Disamping itu, edukasi secara langsung dengan disertai pemeriksaan gula darah juga dapat diterapkan pada sekolah atau instansi pendidikan. Dengan pengecekan secara rutin paling tidak sebulan sekali, dapat membantu para siswa dalam memelihara kadar gula darah mereka. Hal lain yang dapat menjadi alternatif adalah mengubah produk makanan sehat menjadi suatu hal yang menarik bagi remaja. Beberapa dari pengelola produk makanan atau minuman sehat saat ini mulai berinovasi dengan produk makanannya, seperti jus yang dikemas dengan kemasan apik serta kue yang bebas gluten dan pemanis tambahan.

Dengan ini, diharapkan remaja lebih perhatian terhadap apa yang dikonsumsi serta lebih menata pola hidupnya agar dapat hidup sehat dan aktif sesuai dengan usianya. Remaja sudah seharusnya memiliki kesadaran terhadap dampak penyakit diabetes pada tubuhnya, dengan cara memperbaiki pola hidup seperti banyak mengonsumsi buah dan sayur serta olahraga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun