Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyaksikan Aksi "Para Petualang Cantik" di Wakatobi

8 November 2015   17:17 Diperbarui: 8 November 2015   17:20 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram DamniLoveWakatobi

Waktu berputar begitu cepat, gak terasa hari ini masuk akhir pekan lagi. Sayangnya, akhir pekan seakan gak begitu bersahabat denganku. Setiap kali akhir pekan tiba, aku selalu merasa seperti sendirian dan juga gak tau mau ngapain. Bagiku, akhir pekan bagaikan hari yang penuh dengan larangan, pantangan, dan juga seakan ada kutukan di dalamnya. Sehingga setiap kali akhir pekan tiba, yang bisa aku lakukan hanyalah makan, tidur, dan bengong-bengong dirumah. Bahkan aktivitas tersebut hampir selalu terjadi setiap kali masuk akhir pekan.

Untungnya, dalam sebulan terakhir ini kejadian tersebut sedikit mengalami perubahan. Itupun karena aku mencoba mencari hiburan diluar sana, tepatnya menerima tawaran mengontrol pekerjaan pembangunan sekolah dan sanitasi. Selama dilokasi proyek, banyak hal unik, pengalaman, dan ilmu baru yang aku dapatkan. Salah satu di antaranya aku rangkum ke dalam sebuah artikel dengan judul “Mengapa Harus Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini?”.

Ngomongin pengalaman, ilmu baru, dan juga hal unik, kali ini aku punya cerita buat teman-teman semua. Pengalaman ini terjadi sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya pagi hari (Sabtu tanggal 17 Oktober 2105).

Hari itu, di lokasi proyek lagi ada masalah sepele dan yang menjadi pelakunya adalah tukang dan buruh. Untuk mengatasi masalah tersebut dan kebetulan juga belum sarapan pagi, aku pun mencoba untuk mencari udara segar diluar. Tempat yang aku tuju pun adalah Warung Kopi. Sesampainya di Warung Kopi, aku segera memesan kopi hitam (pas bangad dengan suasana hati). Sambil menunggu kopi yang aku pesan dan mengisi kekosongan waktu, aku kemudian menonton TV yang tepat berada di hadapanku.

Saat itu, channel TV yang diputar adalah Trans7 dan masih iklan. Ketika iklan usai, dari layar kaca muncullah dua orang gadis cantik dan jelita yang sedang melakukan petualangan disebuah pulau. Dengan serius dan juga karena penarasan, aku menyaksikan acara tersebut dengan seksama. Namun gak berselang lama, aku merasa seperti mengenal pulau yang dikunjungi oleh dua gadis cantik nan jelita dalam acara tersebut.

Aku pun bergumam, “Itu kan seperti kampung halaman sendiri, yakni Wakatobi”.

Untuk membuktikan tebakanku gak salah, aku pun tidak menyia-nyiakan setiap detik waktu yang terlewatkan. Dan dugaanku ternyata benar, pulau yang dijadikan sebagai objek petualangan tersebut tak lain dan tak bukan adalah kampung halamanku, Wakatobi.

Sejenak, aku baru teringat dengan status yuniorku di facebooknya dan juga dibagikan ke group yang ia tulis beberapa hari sebelumnya. Dalam statusnya ia menuliskan bahwa jangan lupa menyaksikan aksi “Para Petualang Cantik di Trans7” tanggal 17 Oktober 2015, dimana yang akan menjadi objek petualangan sendiri adalah “Kampung Halamanku (Tomia, Wakatobi)”. Berikut link video aksi dari gadis-gadis Para Petualang Cantik.

Seketika, keseriusan dan rasa penasaran sebelumnya pada acara yang aku saksikan berubah menjadi sebuah kerinduan. Ya... Aku rindu dengan kampung halamanku yang terakhir kali aku injak saat bulan puasa tahun 2011.

Aku rindu dengan makanan khas lokal (kuliner) daerahku, seperti kasoami, kapusu nosu, otak-otak, bulu babi, ikan bakar, dan juga ikan parende. Aku juga rindu dengan rumah yang setiap kali pulang kampung selalu aku bersihkan, aku cat, dan yang tak bisa aku sembunyikan adalah aku rindu suasana dalam rumah (sering bercanda dengan kedua orangtuaku). Tak lupa juga dengan suasana kampung halaman yang masih asri, hijau, jauh dari kebisingan dan polusi. Berikut link video kampung halamanku (Tomia) Wakatobi. Klik disini untuk video 1, Video 2, video 3 dan video 4.

Oh... Kampung Halamanku, aku rindu.

Makassar, 08 November 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun