Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kompasiana Penghilang Galau

8 Oktober 2014   23:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bosan, bete, kesal dan galau bercampur menjadi satu. Seperti itulah yang aku rasakan saat ini. Semua itu terjadi bukan tanpa sebab, salah satunya dengan sering tertundanya jadwal seminar proposal yang merupakan bagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

Semakin bete dan kesal lagi bila ada teman yang nanya lewat telpon atau sms. Pertanyaannya pun sering di ulang-ulang, yang kurang lebih isinya seperti ini: “Bro... Kapan seminar proposal and jadwal sudah keluar belum?” Dengansedikit kesal, akupun menjawab “Belum ada kayanya bro... and di tunda lagi kayanya?”

Pasti ada yang penasaran dan bertanya-tanya, kenapa bisa sering di tunda-tunda seperti yang aku alami? Sebenarnya jawabannya cukup sederhana dan masuk akal betul, yang kurang lebih seperti ini : “Seminar proposal bukannya ditunda, akan tetapi yang mendaftar untuk mengikuti seminar itu sendiri belum mencapai SOP yang ada”.

Dalam SOP jelas tertulis, seminar proposal bisa diadakan jika peserta minimal 3-5 orang. Sedangkan dalam kasus yang aku alami yang mendaftar baru 2 orang dan parahnya yang sering bertanya malah menunggu jadwal keluar. Padahal jadwal akan keluar jika kuota sudah memenuhi SOP yang ditetapkan.

Tanpa aku sadari, sebulan sudah hal ini berlalu. Setiap hari yang adanya hanya bete, bosan dan galau karena gak tahu harus kerja apa biar gak terbentur dengan jadwal seminar proposal yang sering mendadak keluar jadwalnya. Lumayan menguras pikiran juga selama sebulan ini yang aku kerjakan hanya menungu, menunggu, dan menunggu.

Untung saja ada Kompasiana yang selalu menemani setiap saat, selama pulsa dan kuota internet ada tentunya, hehehe......

Lah.... apa hubungannya dengan Kompasiana. Dengan adanya Kompasiana, rasa bete, bosan dan galau sedikit terobati. Ko... bisa, iya dunk pasti bisa.

Setiap hari untuk mengurangi rasa stress, akupun mencoba searching di Kompasiana. Berbagai tulisan dari berbagai latar belakang bisa aku dapatkan di sini. Tulisan yang di share pun ada yang berupa nasehat, pengalaman pribadi, informasi politik, seputar olahraga, kesehatan, humor, tulisan yang menginspirasi dan masih banyak lagi.

Semua hal diatas hanya bisa didapatkan di Kompasiana. Dan dari karya tulis yang dihasilkan Kompasianer membuatku terhibur, semangat dalam menjalani proses yang sedang berjalan, serta menginspirasiku untuk menghasilkan karya bermanfaat. Beberapa dari Kompasianer tersebut antara lain : Kang Pepih Nugraha salah satu pendiri Kompasiana. Pakde Kartono dengan tulisan humornya dan menjadi sosok Kompasianer misterius yang membuat pembaca penasaran dengan wajah aslinya.

Opa Tjiptadinata Effendi yang konsisten berbagi tulisan mengenai kisah pengalaman hidup, serta berisi berbagai petuah yang bermanfaat bagi generasi muda ke depannya. Bu Majawati Oen yang menginspirasi lewat tulisan terbarunya “Kompasiana Mengantar Saya Jadi Penulis Buku”. Padahal sebelumnya gak begitu tertarik dengan media sosial dan sekarang karya tulis sudah menembus beberapa media cetak, termasuk salah satunya dibukukan dalam buku Kompasiana.

Ada juga wanita lainnya yang rajin memposting tulisannya tiap hari serta dikenal sebagai penulis yang ramah, yaitu Bu Ellen Maringka. Dr. Posma Siahaan yang konsisten dengan tulisannya di bidang kesehatan. Dan masih banyak lagi Kompasianer lainnya yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

Selain membaca tulisan Kompasianer, aku juga sesekali menulis di waktu luang. Biasanya aku menulis jika menemukan inspirasi saat mood lagi bagus-bagusnya, hehehehe.....

Kadang juga menulis sehabis mengerjakan tugas kuliah. Entah itu sehabis menggambar atau saat selesai mengerjakan paper, makalah dan semacamnya.

Setidaknya dengan membaca tulisan Kompasianer, serta sesekali menulis membuat pikiranku bisa fresh kembali dan merasakan lebih baik dari sebelumnya. Dan dengan menulis, anggapan teman-teman seangkatan di jurusan Arsitektur yang mengatakan menulis kurang populer bisa terbantahkan.

Keep Writing....

Salam Kompasianer.

Makassar 8 Oktober 2014

By Penulis

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun