Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Administrasi - Epidemiolog, Nutritionist, Perencana Pembangunan Daerah dan Citizen Journalist Blog

Bekerja ditingkat Kabupaten

Selanjutnya

Tutup

Nature

Belajar dari Gempa Sulbar, "Siapa yang Dipercaya?"

24 Januari 2021   07:22 Diperbarui: 25 Januari 2021   05:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari gempa Sulbar menjadi pelajaran. Andai BMKG lebih cepat, dari pada Isu warga dalam memberi peringatan, mungkin korban tidak seperti yang kita lihat sekarang. "Siapa yang Dipercaya?"

Sebagaimana diketahui tanggal 14 Januari 2021 sore hari, Kamis tepatnya jam 14:35 WITA telah terjadi gempa di Sulawesi Barat. Gempa pertama dengan kekuatan 5.9 SR, dan kemudian disusul 13 jam Jumat dini hari Gempa dengan kekuatan 6.2 SR. yang memporak-porandakan kota Mamuju dan sekitarnya.

Pada kejadian gempa pertama 5.9 SR beredar isu yang bersumber dari masyarakat dan suasana alam akan terjadi gempa susulan, "Biasanya akan ada gempa susulan kita waspada saja". Kata sebagian masyarakat yang ditimpa goyangan gempa pertama tersebut, berdiskusi menciptakan isu mengingatkan sesama warga akan gempa susulan.  Termasuk saya yang berada di Polewali Mandar merasakan gempa mengingatkan gempa susulan.

BMKG nyaris tidak bersuara dalam gempa pertama ini. Paling tidak memberi peringatan bahwa perlu kewaspadaan warga bila terjadi gempa susulan yang biasa menyertai gempa pertama.

BMKG hanya mengeluarkan menyatakan bahwa gempa bumi pertama berepisenter pada koordinat 118.89oBT dan 2.99oLS. Tidak berpotensi tsunami.

Gempa susulan yang kedua yang lebih besar pun terjadi sebagaimana yang diisukan warga. Sementara BMKG hanya sibuk memberitahukan posisi gempa bumi kedua berpusat di 118.94oBT dan 2.98oLS dengan kedalaman episenter masing-masing 18 km.

Isu gempa susulan dari gempa pertama 5.9 SR dengan selang 13 jam yang dikhawatirkan warga pun menjadi kenyataan. Gempa dengan kekuatan yang lebih besar 6.2 SR menjadi kenyataan pahit warga Sulawesi Barat.  

Sementara BMKG juga menjadi kenyataan hanya mengeluarkan pernyataan posisi gempa baik gempa pertama maupun gempa kedua. Tanpa adanya peringatan kewaspadaan gempa susulan yang lebih besar dari yang pertama.

Justru BMKG membuat blunder dengan mengeluarkan pernyataan akan ada gempa susulan ketiga dari yang kedua (6.2 SR) dengan kekuatan sekitar kurang lebih dari gempa kedua. Fakta gempa susulan kurang lebih mendekati 6.2 SR tidak pernah terjadi sampai tulisan ini saya buat. Yang terjadi hanya susulan penyesuaian retakan gempa di bawah 3 SR.

"Gempa susulan masih dapat terjadi seperti lazimnya pasca terjadinya gempa kuat, untuk itu masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan". Ungkapan Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, seperti yang dikemukakan update gempa Gempa Sulbar 2021. Tidak diyakini oleh warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun