Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Pertama Kali ke Psikiater

5 Juni 2021   06:44 Diperbarui: 5 Juni 2021   06:44 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Pertama Kali ke Psikiater (sumber gambar : Alo Dokter) 

Berkonsultasi ke psikiater untuk pertama kali mungkin akan menakutkan bagi sebagian orang. Terlebih dengan stigma negatif penyakit mental yang selama ini melekat di masyarakat membuat orang-orang semakin enggan memeriksakan diri meski merasa ada yang tidak beres. Dalam tulisan kali ini, saya akan berbagi tips pertama kali ke psikiater. Semoga tips yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi ini bisa membantu ya.

Tips Pertama Kali ke Psikiater 

1. Bulatkan Tekad

Saya tahu, tidak mudah untuk ini. Ada banyak pikiran negatif berkecamuk terkait berobat ke psikiater. Kita enggan, malu, atau bahkan takut jika nanti dikira gila. 

Kuatkan diri, bulatkan tekad. Pikirkan bahwa psikis sama halnya fisik, terkadang bisa juga lelah atau sakit tak peduli seberapa baik kita menjaganya. 

Adalah lebih baik bertanya atau berobat kepada ahlinya, ketimbang menerka-nerka kondisi sendiri dan berujung salah penanganan. Bukannya membaik, takutnya malah berakibat fatal. 

2. Tak Perlu Beritahu Orang Terdekat 

Jika kamu sudah memutuskan akan ke psikiater, lebih baik tidak memberi tahu orang lain dulu, kecuali jika benar-benar sudah terbukti bahwa mereka adalah orang yang bisa dipercaya dan open minded terhadap isu-isu kesehatan mental.

Kebanyakan teman-teman sesama mental health fighter saya memiliki pengalaman tidak mengenakkan saat meminta izin orang tua atau pasangan untuk ke psikiater. Bukannya didukung, beberapa dari mereka hanya dicibir dan diceramahi model "Kurang sembahyang kamu itu. Makanya kalau doa itu yang benar." Beberapa yang ekstrem malah harus diseret ke dukun berkedok pemuka agama dan menjalani ritual-ritual tidak masuk akal karena dianggap kerasukan setan. 

Memang belum tentu sih orang terdekat akan bersikap demikian, tapi anggaplah sebagai tindakan berjaga-jaga.

3. Pilih Psikiater Bereputasi Baik

Ada baiknya meluangkan waktu khusus untuk memilah psikiater yang akan dituju. Jika tidak sempat, setidaknya utamakan yang punya lisensi dan izin praktik resmi yang bisa divalidasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun