Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Nyaris Mati di Tangan Ayahnya, Perlukah Ada Uji Kompetensi Menjadi Orangtua?

13 November 2019   10:17 Diperbarui: 13 November 2019   20:16 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyaris dibunuh Ayah sendiri *Dokpri

"He almost killed me."

Bunyi pesan yang masuk di WA saya Selasa (12/11) malam. Saya yang sedang menulis sesuatu untuk mengenang almarhum papa di hari ayah seketika buyar konsentrasi. Berganti panik dan cemas untuk keselamatan si pengirim. 

Si pengirim itu teman saya, sebut saja Mawar. Kami bisa dikatakan lumayan dekat karena sesama mental health fighter.

"Kamu bisa menghindar? Tolong ngungsi ke mana dulu kek ... biar jangan ketemu papi dulu," balas saya dengan jari bergetar.

Saya bergidik ketika Mawar kemudian mengirim foto pisau panjang mirip keris (saya tidak tahu apa namanya) yang menancap di sebuah meja kayu. Kabar baiknya, Mawar selamat karena kunci pintu berfungsi dengan baik. Kalau tidak, entahlah. Saya benar-benar tidak bisa membayangkan kalau sampai hidup teman saya itu harus berakhir demikian tragis di tangan ayah sendiri. Tepat di Hari Ayah Nasional pula.

Ya. "He" yang dimaksud Mawar adalah papi, ayah kandungnya sendiri. Konflik keduanya sudah berlangsung cukup lama, dipicu pengkhianatan si papi yang selingkuh hingga punya beberapa anak dari perempuan lain. Konon, Mawar memang yang paling vokal menentang si papi dibanding dengan saudara-saudara yang lain.

Kejadian Mawar yang nyaris kehilangan nyawa bukan baru pertama kali. Berbulan-bulan lalu papinya juga sempat mengamuk dengan membawa pisau yang sama. Beruntung Mawar sedang tidak ada di tempat.

Mawar memang "beruntung" sudah selamat dua kali dari maut. Tapi tidak ada yang bisa menjamin Mawar akan selamat untuk ketiga kalinya. Saya sudah menyarankan Mawar untuk segera lapor polisi, sudah kena pasal pengancaman itu. Ibu Mawar juga berpikiran sama. Setidaknya keselamatan Mawar adalah yang terpenting untuk saat ini.

Semoga Mawar senantiasa dalam perlindungan-Nya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun