Selebihnya, jawaban normatif yang saya terima, lebih kurang seperti ini "Laporan ibu sudah saya buat dengan nomor 11954949227. Akan segera kami tindak lanjuti. Prosesnya akan memakan waktu 14 hari kerja namun tidak menutup kemungkinan akan dipercepat bla bla bla bla ..."
Ya ampun. 14 hari? Aduh, saya memang butuh diet. Tapi bukan berarti pengen mati kelaparan juga keleus... hari gini mau ngutang susah bo'. Ga lucu banget kan kalau sampai jadi berita viral : 2 Minggu Tak Bisa Order Go Food, Anak Kosan Tewas Mengenaskan.Â
Merasa cuma diberi janji surga oleh Bank BNI, saya pun lantas mencoba menghubungi pihak kedua. Gojek. Kali aja mereka bisa memproses komplain saya lebih cepat. Betapa sedihnya saya ketika mention-an saya di Twitter ternyata dicuekin. Padahal komplain lainnya yang dicuit sekian jam setelah cuitan saya langsung direspon. Percayalah, yang begini ini lebih sakit dari dicuekin pacar.
Nah, sama mas CS gojek ini, saya minta dikirim bukti transaksi. Lha piye mau kirim wong struknya nggak ada. Saya bilang foto daftar mutasi yang di mesin ATM bisa nggak? Si masnya bilang bisa asal mencantumkan tanggal dan nomor tujuan transaksi --yang sayangnya nggak ada.
Saya mulai menyesal kenapa nggak daftar mobile atau internet banking. Jadi ribet kan?
Alhasil, sampai tulisan ini saya buat, permintaan mas CS gojek belum bisa saya penuhi. Semoga besok sepulang kerja masih sempat mampir ke bank untuk dapat rekening koran atau apalah sebagai bukti transaksi terakhir.Â
Wahai Bank BNI dan Gojek ... kira-kira duit Rp 530.000 itu nyangkutnya di mana sih? Mohon kalau sudah ada kejelasan segera dikembalikan ke tempat seharusnya. Apakah kembali ke rekening atau berubah jadi saldo gopay ... terserah ... yang mana saja saya terima.Â
Tapi jangan 2 Minggu dong ... kelamaan
::
Kompasiana, aku kembali.