Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena Berbagi Foto Hasil Kejahatan, Sakit Jiwa?

28 Maret 2019   07:53 Diperbarui: 28 Maret 2019   10:23 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Penghiburan Melinda Zidemi * dokpri

Ada satu hal dari yang saya soroti dari kasus pembunuhan dan perkosaan teman dan saudara seiman terkasih saya, Melinda Zidemi. Sejak pertama kali mendengar kabar duka ini pada Selasa (26/3) pagi, saya mendapati begitu banyak foto jenazah Kak Mel, terutama saat masih di TKP bersileweran di sosial media. Portal berita, Facebook, Twitter, Instagram, WA grup ... semuanya tanpa blur!

Saya yang belum pulih dari syok saat mendengar tragedi ini, mati-matian mempertahankan diri "tetap waras" ketika disuguhi gambar-gambar yang tidak pantas itu. Belum lagi surut rasa duka dan amarah untuk pelaku, harus ditambahi emosi kesal luar biasa oleh ulah para netizen. 

Yang lebih mengerikan lagi, saya perhatikan ada beberapa dari mereka yang berani sekali membagikan foto-foto itu di akun Facebook tunangan Kak Mel. Bukan hanya satu dua, tapi banyak. Saya duga, inilah faktor yang membuat tunangan Kak Mel akhirnya memilih me-nonaktifkan akun facebooknya. 

Memangnya siapa orang waras yang tahan melihat orang terkasihnya dalam kondisi seperti itu?

***

Fenomena membagikan foto sadis ini bukan hanya terjadi di kasus Kak Mel. Banyak kok. Masyarakat kita agaknya memang hobi berbagi foto-foto tidak pantas seperti ini. Korban perampokan, aksi bunuh diri, aksi terorisme, dan paling sering korban kecelakaan.

Meski sudah men-steril-kan friendlist dari mereka yang hobi berbagi foto-foto tidak pantas ini (dengan unfollow, unfriend, atau blokir), kadang foto-foto ini masih juga terlihat di sejumlah forum atau grup yang diikuti. 

Meski sama sekali tak mendukung, saya masih mengerti ketika admin page tertentu membagikan foto-foto macam ini. Tujuannya jelas. Apalagi kalau bukan sebagai sarana mendulang react dan komentar? Makin populer sebuah page, makin banyak pula keuntungan finansial yang diperoleh.

Tapi ketika foto-foto ini disebar oleh "orang-orang biasa", apa sih tujuannya? 

Ingin menuai reaksi dan like juga? Bangga karena sudah mengetahui sebuah peristiwa heboh? Merasa keren karena sudah berjasa memberi tahu pihak keluarga korban? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun